LPDB-KUMKM Gandeng BMT, Pusat Kopontren dan Induk Koperasi Syariah
Kamis, 13 Januari 2022 12:55 WIB
INFO NASIONAL – Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan langkah strategis di 2022 bersinergi koperasi-koperasi berbasis syariah seperti BMT, pusat koperasi pondok pesantren, dan induk koperasi syariah
Harapannya, dengan menggandeng komunitas-komunitas tersebut, LPDB-KUMKM dapat menyosialisasikan program dan kebijakan terkait target penyaluran untuk koperasi syariah di 2022 sebesar Rp 900 miliar.
Direktorat Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM juga akan bersinergi dengan Badan Layanan Umum (BLU) khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan (rumah sakit). “Kami juga bersinergi dengan BLU lain yang memiliki koperasi-koperasi yang membutuhkan modal kerja atau investasi yang menunjang bisnis induknya,”ujar Direktur Pembiayaan Syariah Ari Permana di Jakarta, Selasa 11 Januari.
Selain BLU, LPDB-KUMKM juga akan bersinergi dengan koperasi di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tahun lalu, Kementerian Koperasi dan UKM telah melaksanakan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian BUMN terkait kemitraan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rantai pasok BUMN.
Ari menambahkan, di 2022 target pembiayaan ke sektor riil meningkat dari 20 persen menjadi 40 persen. Strateginya bersinergi dengan ketiga model ini, yaitu sinergi antar BLU, UMKM masuk ke koperasi berbasis BUMN, dan masuk juga ke koperasi yang berbasis pondok pesantren. Diharapkan sinergi tiga model ini dapat menambah portfolio Direktorat Syariah hingga mencapai target 40 persen.
Ari Permana mengatakan harapan Presiden Jokowi bahwa Indonesia akan menjadi pusat ekonomi syariah dunia di 2024 i akan terwujud mengingat Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia memiliki infrastruktur keuangan, regulasi, dan lembaga-lembaga di keuangan dan ekonomi syariah yang paling lengkap dibanding negara-negara muslim lainnya.
“Harapan ini bisa terwujud sepanjang kita terus mengedukasi masyarakat dan mengupayakan untuk membuka sektor-sektor usaha yang berbasis halal food atau halal value chain. Hal ini juga mengingat bahwa Indonesia telah memiliki bank syariah dengan aset hingga Rp 300 triliun,” kata Ari.
Di samping itu, Indonesia akan menjadi kiblat ekonomi syariah dunia karena memenuhi hampir seluruh persyaratan. Di antaranya, penduduk Indonesia muslim terbesar di Indonesia, pemerintahnya mendukung perekonomian syariah, infrastrukturnya memadai, pendidikan jurusan ekonomi dan keuangan syariah ada di hampir semua universitas di Indonesia.
Ari menambahkan, Indonesia telah memiliki lembaga-lembaga keuangan syariah mulai dari koperasi syariah, multi finance syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, obligasi syariah, hingga bisnis fashion muslim.
“Ke depan saya berharap, LPDB-KUMKM akan mengulang kesuksesan di 2021. Direktorat Syariah terus berupaya mencapai target tahun ini sebesar Rp 900 miliar, juga target lembaga sebesar Rp1,8 triliun. Penyaluran dana bergulir 2022 diharapkan dapat tersalur secepatnya bagi mitra koperasi sehingga dana LPDB-KUMKM ini dapat dirasakan manfaatnya,”ujarnya. (*)