Epidemiolog Sarankan Pemerintah Tak Panik Hadapi Varian Omicron

Reporter

Tempo.co

Editor

Amirullah

Selasa, 11 Januari 2022 07:10 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Pandu Riono menjelaskan pernyataannya beberapa waktu lalu terkait masyarakat yang terlalu panik terhadap varian Omicron. Ia menyebut masyarakat sebaiknya lebih santai menanggapi transmisi Omicron di Indonesia.

Pandu mengatakan, baik pemerintah maupun masyarakat, terdistraksi oleh istilah varian baru. Padahal, kata dia, varian baru tidak harus selalu lebih berbahaya ketimbang varian sebelumnya.

“Di kita banyak yang salah kaprah menanggapi varian baru pada virus. Sebetulnya varian baru tidak selalu lebih mematikan, termasuk Omicron dan Delta,” kata Pandu pada Senin 10 Januari 2021.

Selain itu, Pandu mengatakan sejatinya varian Omicron ataupun Delta sesungguhnya merupakan virus Covid-19 itu sendiri. Jadi, penanganan Omicron dan Delta tidak jauh dengan penanganan Covid-19 yang sudah dilakukan selama ini. “Seharusnya penanganannya tidak beda jauh karena mereka semua virus yang hampir sama,” kata dia.

Karena itu, Pandu menyarankan baik pemerintah maupun masyarakat untuk tidak panik. Meski begitu, ia mengingatkan agar protokol kesehatan dan penanganan yang ada tetap dijalankan sembari membuka aktivitas sosial masyarakat.

Advertising
Advertising

“Mereka yang mangimbau jangan panik, ternyata ikut panik juga. Harusnya jangan seperti itu,” kata Pandu.

Sebelumnya, Pandu Riono mengeluarkan statement yang menyebut masyarakat ditakut-takuti oleh varian Covid-19 yang baru, Omicron. Statement tersebut dikeluarkannya pada saat menjadi bintang tamu pembicara di kanal YouTube Indikator Politik Indonesia (IPI) pada 9 Januari 2022 yang lalu.

Menanggapi statmen Pandu Riono, Kementrian Kesehatan mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap sebaran Omicron di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, meminta masyarakat agar tetap patuh protokol kesehatan kendati penularan Covid di Indonesia cenderung menurun. Ia berkata agar tragedi di awal pandemi jangan sampai terulang karena kita terbuai dengan kondisi saat ini.

“Pandemi ini belum selesai. Untuk itu, kami dari pemerintah akan senantiasa mengingatkan dan mengedukasi masyarakat akan bahaya Covid, terutama varian Omicron,” kata Nadia.

MIRZA BAGASKARA

Berita terkait

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

18 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

32 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

56 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

6 Maret 2024

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

5 Februari 2024

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

Calon presiden atau capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan akan menambah dokter di daerah-daerah serta fasilitas di rumah sakitnya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO

Baca Selengkapnya

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

9 Januari 2024

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

Dokter mengatakan perlu memperhatikan gejala varian baru COVID-19 subvarian Omicron pada orang yang lebih tua meski terlihat seperti gejala flu biasa.

Baca Selengkapnya