Pemerintah Diminta Fokus Sistem Layanan Kesehatan ketimbang Angka Omicron

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Sabtu, 8 Januari 2022 16:07 WIB

Seorang penumpang pesawat antre di loket dekat papan jadwal penerbangan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 7 Januari 2022. Penutupan pintu masuk bagi warga dari negara Benua Afrika dan Eropa tersebut dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron atau B.1.1.529. ANTARA/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Kesehatan DPR Charles Honoris menyarankan pemerintah fokus pada sistem layanan kesehatan ketimbang angka penularan dalam penanggulangan varian Omicron.

“Pemerintah harus memastikan tempat tidur, alat kesehatan, dan obat-obatan selalu tersedia, jumlah tenaga medis memadai,” kata Charles dalam keterangannya, Sabtu, 8 Januari 2022.

Charles mengatakan, jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus meningkat setiap harinya dan nampak sulit terbendung. Bahkan epidemiolog juga memperkirakan penularan Omicron bisa menembus 300 ribu kasus per hari.

Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, masyarakat tidak perlu panik. Karena seperti di banyak negara yang dilanda Omicron, kematian akibat varian ini sangat minim dan jarang menimbulkan gejala berat. Sehingga, ia pun menyarankan agar pemerintah tidak fokus pada angka penularannya.

Dengan fokus pada sistem layanan kesehatan, kata Charles, pasien komorbid yang mengalami perburukan bisa tertangani dengan baik, dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Advertising
Advertising

Di samping itu, Charles menilai penetapan level PPKM ke depannya tidak perlu menggunakan parameter angka penularan. Tetapi pada indikator layanan kesehatan, seperti bed occupancy rate (BOR). “Semakin tinggi BOR faskes di suatu wilayah, semakin tinggi level PPKM-nya. Begitu juga sebaliknya,” kata dia.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kesehatan ini juga mengimbau masyarakat tetap menegakkan protokol kesehatan agar memperlambat laju penularan, dan menekan angka BOR. Dengan begitu, aktivitas sosial ekonomi di wilayahnya juga tetap bisa berjalan.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya