Jokowi Sebut Tak Ada Toleransi Pelayanan Publik yang Lambat dan Berbelit

Reporter

Egi Adyatama

Rabu, 29 Desember 2021 11:29 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (ketiga kanan) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kedua kanan) naik perahu naga saat meresmikan Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa, 28 Desember 2021. Jokowi meresmikan Bendungan Ladongi yang berkapasitas 45,9 juta meter kubik air dengan luas sekitar 222 hektare. ANTARA FOTO/Jojon

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah bisa mengimplementasikan standar pelayanan publik yang lebih baik. Mereka diminta menciptakan sistem pengawasan dan evaluasi yang berintegritas agar dampak perubahannya dapat dirasakan oleh masyarakat.

"Sudah saatnya kita wujudkan birokrasi berkelas dunia secara merata di semua tingkatan di seluruh Indonesia," kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara Penganugerahan Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik Tahun 2021, yang disiarkan secara daring, Kamis, 29 Desember 2021.

Jokowi mengatakan saat ini tuntutan masyarakat terus meningkat. Karena itu tidak akan ada toleransi bagi yang pelayanannya lambat dan berbelit-belit. Tak ada tempat juga bagi pelayanan yang tak ramah dan tak responsif.

Oleh sebab itu, kepala negara meminta jangan pernah merasa cukup dengan apa yang telah dikerjakan. Jokowi mengatakan penyelenggara pelayanan publik tak bisa bekerja biasa-biasa saja. Mereka harus segera mengubah cara berpikir, mengubah cara merespon, mengubah cara bekerja.

"Orientasinya harus hasil untuk mewujudkan pelayanan yang prima. Memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cepat dan tepat," kata Jokowi.

Advertising
Advertising

Jokowi mengatakan pelayanan publik yang prima memerlukan sejumlah hal. Faktor itu berupa komitmen, sinergi antar lembaga, ikhtiar berkelanjutan, disiplin yang panjang, transformasi sistem, transformasi tata kelola, perubahan pola pikir, dan perubahan budaya kerja. Yang utama adalah mengubah kebiasaan dilayani menjadi melayani.

Di masa pandemi Covid-19, Jokowi mengatakan penyelenggara pelayanan publik dipaksa bertransformasi memanfaatkan lebih banyak teknologi untuk melakukan tugas pelayanan, melakukan digitalisasi pelayanan untuk mempermudah akses, dan memberikan pelayanan yang lebih mudah dan terjangkau.

"Upaya-upaya transformasi yang dilakukan di masa pandemi dapat menjadi modal awal untuk mengembangkan inovasi pelayanan publik untuk menciptakan terobosan dan solusi," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta kementerian/lembaga dan pemerintah daerah bisa memanfaatkan dan mengembangkan inovasi digital yang inklusif. Digitalisasi harus diterapkan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan akuntabilitas. "Kita tekan, minimalkan perilaku koruptif di semua lini di semua lembaga," kata Jokowi.

Baca: LBH Jakarta: Masalah Perkotaan Jadi Aduan Terbanyak Sepanjang 2021

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

43 menit lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

50 menit lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

55 menit lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

1 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

2 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

3 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

3 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

6 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

6 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

7 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya