Catatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat

Reporter

Tempo.co

Editor

Amirullah

Selasa, 28 Desember 2021 19:02 WIB

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan (kedua kiri), Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing (kiri) dan Pangdam XVIII Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa (ketiga kiri) memberikan penghormatan terakhir saat pelepasan jenazah di Markas Komando Korem 181/PVT Kota Sorong, Papua Barat, Jumat, 3 September 2021. Empat jenazah prajurit TNI AD, korban penyerangan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Pos Persiapan Koramil Kisor Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat diberangkatkan ke daerah masing-masing untuk dimakamkan. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyoroti sejumlah kasus sepanjang 2021. Salah satu kasus yang disorot adalah kasus Maybrat, Papua.

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, mengatakan Komnas HAM tengah mengupayakan penyelesaian konflik di daerah tersebut.

Komnas HAM saat ini memprioritaskan agar para pengungsi bisa kembali ke desa mereka secepatnya. Pengembalian ini akan dilaksanakan dengan syarat kampung asal pengungsi telah dinyatakan aman dari konflik. Karena itu, Beka mengatakan Komnas HAM telah meminta aparat untuk menarik diri dari daerah konflik.

“Ini agar ada kepercayaan dari para pengungsi dan mereka bisa cepat kembali ke kampung masing-masing,” kata Beka dalam konpers yang dilaksanakan di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Selasa, 28 Desember 2021.

Konflik di Maybrat terjadi pasca kelompok bersenjata Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyerang Pos Ramil Kisor yang menewaskan empat anggota TNI AD pada 2 Septmber lalu. Pasca-penyerangan tersebut, aparat gabungan antara TNI dan Polri melakukan penyisiran ke Desa Kisor yang menyebabkan ribuan orang terpaksa mengungsi.

Advertising
Advertising

Konflik kedua yang disorot adalah konflik di Desa Tamilouw yang berujung penembakan aparat oleh warga. Kasus ini sekarang tengah memasuki ranah hukum.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan Komnas HAM telah membuat nota kesepakatan dengan gubernur dan Polda Maluku untuk penyelesaian kasus tersebut. Taufan menyebut Komnas HAM juga meminta Polda Maluku melakukan evaluasi, “Kami menilai pihak kepolisian telah mengerahkan kekuatan secara berlebihan di Tamilouw,” kata dia.

Penembakan di Tamilouw terjadi akibat sengketa antara Desa Tamilou dengan Desa Sepa. Sejumlah aksi kekerasan mewarnai konflik kedua desa tersebut yang akhirnya kasus ini di bawa ke ranah kepolisian. Ketika hendak menjemput para saksi dan tersangka dari Desa Tamilou, konflik antara polisi dengan warga desa pun tak terhindarkan. Akibatnya, 18 orang warga Desa Tamilou terluka dan terpaksa dirawat akibat tembakan dari pihak kepolisian.

MIRZA BAGASKARA

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

6 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

9 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

9 jam lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

11 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

14 jam lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

16 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

19 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya