Sejak Kapan Laut Cina Selatan Ganti Nama Laut Natuna Utara?

Reporter

Tempo.co

Senin, 6 Desember 2021 08:15 WIB

KRI Bontang 907 merupakan kapal jenis Bantu Cair Minyak (BCM) yang juga berjaga di kawasan Natuna. Menanggapi keberadaan kapal perang destroyer Cina di Laut Utara, TNI AL menambah kekuatan yang berjaga menjadi 5 KRI dan 1 pesawat. ANTARA/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Cina meminta kepada Indonesia untuk menghentikan pengeboran minyak dan gas alam yang dilakukan di Laut Natuna Utara atau Laut Cina Selatan menurut hukum cina. Cina mengklaim bagian wilayah Sembilan Garis Putus-Putus atau Nine Dash Line di Laut Cina Selatan pada awal tahun ini.

Surat dari diplomat Cina kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan tegas mengatakan kepada Indonesia untuk menghentikan setiap kegiatan pengeboran di rig lepas pantai karena wilayah tersebut adalah wilayah milik Cina. Namun, pemerintah melalui Komisi I DPR RI menyatakan bahwa pemerintah tidak akan menghentikan pengeboran karena wilayah tersebut masih termasuk wilayah kedaulatan Indonesia.

Polemik antara Cina dan Indonesia berkaitan dengan Laut Cina Selatan memang kembali memanas. Namun, dari saling klaim wilayah Laut Cina Selatan ini terdapat satu hal yang menarik, yaitu Pemerintah Indonesia menyebut wilayah Laut Cina Selatan sebagai Laut Natuna Utara. Lalu, apa yang mendasari Pemerintah Indonesia menyebut wilayah Laut Cina Selatan dengan sebutan Laut Natuna Utara?

Pergantian nama Laut Cina Selatan menjadi Laut Natunan Utara oleh Pemerintah Indonesia sudah dilakukan sejak 2017. Sidang pergantian nama tersebut disaksikan sejumlah pejabat yang masih aktif kala itu, bahkan mantan Wakil Presiden Indonesia Boediono dan Try Sutrisno pun hadir. Kala itu, pergantian nama adalah sebagai sebuah bentuk peringatan halus dari Pemerintah Indonesia kepada Cina atas klaimnya terhadap wilayah Laut Cina Selatan.

Selain itu, pergantian penyebutan nama Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara menjadi sebuah penegasan bahwa Pemerintah Indonesia tidak mengakui Nine Dash Line yang diklaim secara sepihak oleh Pemerintah Cina.

Advertising
Advertising

EIBEN HEIZIER

Baca: Kemenlu Sebut Pengeboran Minyak di Laut Natuna Utara Masuk ZEE Indonesia

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

13 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

14 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

18 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

21 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya