Beli Kredit Karbon, GRP Komitmen Jalankan Strategi Hijau

Senin, 22 November 2021 11:08 WIB

INFO NASIONAL-PT Gunung Raja Paksi Tbk terus berkomitmen menjalankan strategi hijau. Untuk itu, pasca menjadi salah satu perusahaan baja pertama di Asia yang membeli kredit karbon, GRP secara berkelanjutan akan selalu menggerakkan roda usaha dengan pendekatan ramah lingkungan.

“Di GRP, kami menyebutnya sebagai strategi hijau. Kami akan terus menjalankan pada semua lini bisnis. Ini sebagai bukti dan komitmen bahwa perusahaan sangat serius menangani perubahan iklim dan Environmental, Social, and Governance (ESG),” ujar Komisaris PT Gunung Raja Paksi, Tbk Kimin Tanoto.

Menurut Kimin, strategi hijau memiliki peran strategis. Karena ke depan, para pemain dan pengembang infrastruktur dunia akan bergerak menuju logam hijau dengan menekan pemasok baja untuk bersertifikasi hijau.

“Baja adalah inti dari ekonomi hijau, di mana pertumbuhan ekonomi dan tanggung jawab lingkungan berjalan beriringan. Melakukan strategi hijau secepat mungkin, dapat membuat pabrik baja atau perusahaan Anda memimpin di pasar,” katanya.

GRP terus membuktikan kepedulian terhadap lingkungan. Sebelumnya, emiten baja nasional ini menjadi salah satu perusahaan pertama di Asia, yang membeli kredit karbon. Melalui Gunung Capital, GRP membeli carbon offset dari Climate Impact X (CIX), pasar pertukaran kredit karbon global sekaligus pemimpin lelang. Pembelian sebanyak 10,000 ton dengan harga 8 dolar AS per ton.

Advertising
Advertising

Lelang itu berhasil membersihkan 170 ribu kredit karbon dari delapan proyek Natural Climate Solutions (NCS). Setiap proyek NCS meliputi kegiatan reboisasi dan pencegahan deforestasi di seluruh Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

Sebelumnya, GRP juga menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan komunitas penggerak sosial IPB University, Bogor. Kerjasama dilakukan dalam hal riset, green environment, dan pelestarian lingkungan di area kawasan perusahaan.

Kimin menjelaskan, strategi hijau yang bermuara pada ekonomi hijau tersebut, akan memberikan kemakmuran bagi semua Negara. "Sebab, strategi ini dijalankan dengan tetap melestarikan dan meningkatkan sumber daya di muka bumi" ujarnya.

“GRP telah membuka jalan bagi pembuat baja lain di Asia. Kami berharap, industri lain pun memulai inisiatif hijau ini, sambil mendorong bisnis secara regional dan global. Ini adalah waktu terbaik bagi bisnis baja dan perusahaan baja Asia untuk tumbuh. Jangan sampaI terlewat,” katanya. (*)

Berita terkait

Sri Mulyani Bertemu Presiden World Bank Ajay Banga, Bahas Kredit Karbon hingga Dana Investasi Iklim

1 Maret 2024

Sri Mulyani Bertemu Presiden World Bank Ajay Banga, Bahas Kredit Karbon hingga Dana Investasi Iklim

Menkeu Sri Mulyani bertemu dengan Presiden Bank Dunia atau World Bank, Ajay Banga di tengah rangkaian agenda G20 di Brasil. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Jubir Luhut Beberkan Alasan RI Dorong Teknologi Carbon Capture and Storage untuk Percepat Dekarbonisasi

12 September 2023

Jubir Luhut Beberkan Alasan RI Dorong Teknologi Carbon Capture and Storage untuk Percepat Dekarbonisasi

Jubir Menteri Luhut Pandjaitan mengungkap pentingnya teknologi Carbon Capture and Storage untuk mempercepat dekarbonisasi.

Baca Selengkapnya

BNI Beri GRP Sustainability Linked Loan US$32 Juta

28 Desember 2022

BNI Beri GRP Sustainability Linked Loan US$32 Juta

Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional melalui penurunan konsumsi energi

Baca Selengkapnya

Kredit Pertambangan Kaltim Kuartal II 2022 Naik 106 Persen, BI: Tren Positif Sejak Akhir Tahun Lalu

21 Oktober 2022

Kredit Pertambangan Kaltim Kuartal II 2022 Naik 106 Persen, BI: Tren Positif Sejak Akhir Tahun Lalu

Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit kepada lapangan usaha pertambangan tumbuh hingga 106,16 persen pada kuartal II/2022.

Baca Selengkapnya

Bahlil: Tak Ada Kesepakatan Keadilan Harga Kredit Karbon dalam TIIMM G20

23 September 2022

Bahlil: Tak Ada Kesepakatan Keadilan Harga Kredit Karbon dalam TIIMM G20

Bahlil melihat tak adanya kesepakatan mengenai keadilan harga kredit karbon ini membuat tren investasi di bidang energi hijau timpang.

Baca Selengkapnya

Lepas Ekspor Baja 3.800 Metrik Ton, Mendag: Produksi RI World Class

26 Juli 2022

Lepas Ekspor Baja 3.800 Metrik Ton, Mendag: Produksi RI World Class

Produk baja yang diekspor adalah baja struktur dan plat baja.

Baca Selengkapnya

GRP Lakukan Transformasi Digital untuk Proses Rantai Pasokan

22 Februari 2022

GRP Lakukan Transformasi Digital untuk Proses Rantai Pasokan

SAP memudahkan GRP mengintegrasikan semua kinerja departemen sehingga terjadi data flow dan visibilitas.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Sektor Pariwisata Sumbang 8 Persen Karbon Dunia

7 Januari 2022

Sandiaga Uno: Sektor Pariwisata Sumbang 8 Persen Karbon Dunia

Sandiaga mengatakan sektor pariwisata menyumbang 8 persen karbon dunia.

Baca Selengkapnya

Di 2022, Gunung Raja Paksi Optimistis Tingkatkan Kinerja

28 Desember 2021

Di 2022, Gunung Raja Paksi Optimistis Tingkatkan Kinerja

Rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan bisa menjadi katalisator kinerja industri baja nasional.

Baca Selengkapnya

2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat

17 Desember 2021

2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat

Banyak faktor turut mempengaruhi kinerja industri baja pada 2022. Mulai dari pertumbuhan ekonomi dunia hingga rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya