Bertemu Jokowi, PM Malaysia Beri Jaminan Perlindungan bagi TKI

Reporter

Egi Adyatama

Rabu, 10 November 2021 15:24 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya ditengah peresmian Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa 9 November 2021. FOTO/Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan dari Perdana Menteri Malaysia Sri Ismail Sabri Yaakob, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 10 November 2021. Dalam pertemuan itu, salah satu pembahasan yang diangkat adalah perihal perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di Malaysia.

"Mengenai pentingnya kerja sama perlindungan warga Indonesia yang ada di Malaysia. Dan mendorong MoU perlindungan tenaga kerja domestik Indonesia dapat segera diselesaikan," kata Jokowi saat memberi keterangan usai pertemuan dengan Sri Ismail.

Sebagai negara tetangga dekat dan bangsa serumpun, Jokowi mengatakan kedua negara harus memperkuat kerja sama berdasarkan prinsip yang saling menghormati dan saling menguntungkan.

Soal urusan TKI ini, Sri Ismail memberi jaminan bahwa pemerintah Malaysia akan melindungi mereka dengan sebaik mungkin. Bahkan ia mengatakan saat ini pemerintah Malaysia tengah mengubah sejumlah kebijakannya ihwal pekerja dari luar Malaysia.

Para TKI juga ia sebut akan dapat melaporkan langsung keluhan mereka pada Kementerian Sumber Manusia, atau di Indonesia biasa dikenal sebagai Kementerian Tenaga Kerja. Jika gaji yang mereka terima terlambat atau tak terima dengan perlakuan majikannya, para pekerja bisa melaporkannya secara langsung.

Advertising
Advertising

"Ini untuk memberikan perlindungan kepada pekerja-pekerja yang mungkin teraniaya, dengan soal gaji dan lain-lain, yang selama ini mereka tak bisa membuat aduan," kata Sri Ismail.

Ia juga mengatakan tahu bahwa yang izin kerjanya habis namun tak bisa keluar dari Malaysia selama Pandemi Covid-19. Agar tak menjadi warga ilegal, ia mengatakan pemerintah Malaysia memberikan program rekaliberasi yaitu berupa amnesti ataupun proses pemutihan pada mereka.

"Supaya mereka yang masih ingin bekerja, walaupun sudah tamat permit kerja mereka, diberikan sambungan tanpa perlu pulang ke Indonesia. Jadi ini dapat membantu pekerja-pekerja yang telah tamat permit kerja mereka," kata Sri Ismail.

Ini merupakan kali pertama Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob datang ke Indonesia sebagai Perdana Menteri Malaysia. Ia menggantikan PM sebelumnya, Muhyiddin Yassin yang turun pada 2021 ini. Di awal Pandemi Covid-19 lalu, Muhyiddin yang menggantikan Mahathir Muhammad pada 2020 juga langsung berkunjung ke Indonesia.

Baca: Presiden Jokowi Sambut PM Malaysia Sri Ismail Sabri Yaakob di Istana Bogor

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

10 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

15 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

16 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

16 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

20 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

23 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

23 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya