Kiprah Usmar Ismail sebagai Sutradara dan Wartawan

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 2 November 2021 14:52 WIB

Usmar Ismail. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Usmar Ismail, wartawan dan sutradara film Indonesia, akan diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021. Usmar diberi gelar Pahlawan Nasional bersama dengan tiga toko lain, yakni Sultan Aji Muhammad Idris, Raden Aria Wangsakara, dan Tombolotutu.

Dilansir dari tempo.co, Usmar diberi gelar Pahlawan Nasional karena perannya sebagai wartawan dan sutradara telah memberikan makna penting terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meskipun akan menerima gelar Pahlawan Nasional, nama Usmar Ismail sebenarnya telah dikenal di dunia perfilman Indonesia.

Dikuti dari Antara, Usmar telah menghasilkan tiga film yang hingga kini masih sering dipuji kualitasnya, yakni “Darah dan Doa” (1950), “Lewat Djam Malam” (1954), dan “Tiga Dara” (1955). Film-film yang disutradarai oleh Usmar tersebut memiliki makna yang mendalam.

Advertising
Advertising

Salah satu filmnya yang berjudul “Lewat Djam Malam” bahkan masih menerima berbagai penghargaan hingga hari ini. Pada Festival Film Asia Pasifik 1954, sebagaimana dilansir dari mooc.unair.ac.id, film tersebut memperoleh penghargaan sebagai Film Terbaik.

Tidak hanya itu, A.N. Alcaff dan Dhalia, dua pemeran dalam film tersebut, masing-masing memenangkan penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik dan Pemeran Utama Wanita Terbaik. Bahkan, sebagaimana dilansir dari coconuts.co, sutradara tersohor Hollywood, Martin Scorsese memilih “Lewat Djam Malam” sebagai salah satu film yang akan direstorasi dalam proyek Criterion Collection 2020.

Selain dikenal sebagai sutradara, Usmar Ismail juga dikenal sebagai wartawan. Dilansir dari badanbahasa.kemdikbud.go.id, Usmar bersama dengan dua rekannya, Syamsuddin Sutan Makmur dan Rinto Alwi, mendirikan sebuah harian surat kabar bernama Rakyat. Ketika pindah ke Yogyakarta, Usmar juga sempat mendirikan surat kabar bulanan Arena dan harian Patriot.

Sebagai seorang wartawan yang berkarir di tengah kolonialisme Belanda, Usmar kerap menulis berita yang kritis dan pedas. Usmar pernah ditangkap dan dijebloskan ke penjara oleh Pemerintah Kolonial Belanda saat masih bekerja di kantor berita Antara pada 1948. Kala itu, berita tulisannya mengenai Perundingan Belanda dan Indonesia dianggap subversif.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Presiden Jokowi Akan Beri Gelar Pahlawan ke 4 Tokoh, Ada Usmar Ismail

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

14 jam lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

9 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

13 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

21 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

25 hari lalu

Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

PWI Pusat melakukan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di 10 provinsi dengan dana dukungan Rp 6 miliar untuk periode Desember 2023 hingga Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

33 hari lalu

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

33 hari lalu

Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

Riri Riza juga menjelaskan, bahwa karya-karya Usmar Ismail identik dengan keIndonesiaannya.

Baca Selengkapnya