Profil 4 Tokoh yang Bakal Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Reporter

Caesar Akbar

Jumat, 29 Oktober 2021 06:04 WIB

Menko Polhukam Republik Indonesia, Mahfud MD memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan kerja pada Jaksa Agung ST Burhanuddin di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin, 15 Maret 2021. Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk berkoordinasi serta membahas penanganan sejumlah kasus korupsi. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada empat tokoh.

Empat tokoh yang akan diberi gelar pahlawan itu adalah Tombolatutu dari Sulawesi Tengah, Sultan Aji Muhammad Idris dari Kalimantan Timur, sutradara film Aji Usmar Ismail dari DKI Jakarta, dan Raden Arya Wangsakara dari Banten.

Gelar itu akan diberikan oleh Presiden Jokowi pada 10 November 2021 atau bertepatan dengan Hari Pahlawan di Istana Bogor. "Itu pahlawan nasional yang nanti akan diserahkan secara resmi kepada keluarga para almarhum di Istana Bogor. Kalau tidak berubah persis pada hari Pahlawan 10 November 2021," ujar Mahfud, Kamis, 28 Oktober 2021.

Berikut ini adalah profil dari empat tokoh tersebut.

1. Tombolotutu

Advertising
Advertising

Dilansir dari laman parigimoutongkab.go.id, wacana menjadikan Tombolotutu sebagai pahlawan nasional sudah disuarakan sejak sekitar tahun 1990. Namun, upaya tersebut terkendala dokumen resmi sebagai data primer.

Pada Tahun 2017, Universitas Tadulako berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menggagas sebuah penelitian yang dituangkan dalam buku berjudul 'Bara Perlawanan di Teluk Tomini: Perjuangan Melawan Belanda' yang ditulis oleh Lukman Nadjamuddin dkk.

Dalam bedah buku tersebut 2018 lalu, tokoh masyarakat Kabupaten Parigi Moutong, Taswin Borman, mengatakan bahwa secara historis Tombolotutu layak menjadi pahlawan nasional. Merujuk ke buku tersebut, ia mengatakan banyak kisah yang ditunjukan Tombolotutu saat melawan Belanda. Salah satunya, ketika Pemerintah Belanda menurunkan Pasukan Marsose untuk menumpas perlawanan Tombolotutu.

Kala itu pasukan Marsose yang diturunkan untuk menumpas perlawanan Tombolotutu kurang lebih berjumlah 170 pasukan "Kita sudah bisa membayangkan bagaimana kekuatan Tombolotutu saat itu, meski dengan pasukan Marsose, Belanda tidak pernah berhasil menumpas Tombolotutu. Ini data sejarah. Karena itu menurut saya Tombolotutu layak diusulkan menjadi Pahlawan Nasional,” kata Taswin Borman.

2. Sultan Aji Muhammad Idris

Sultan Aji Muhammad Idris telah beberapa kali diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Aji Muhammad Idris adalah sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara.

Semasa hidupnya, ia diangap anti kolonialisme dan anti pola perdagangan monopoli seperti yang dilakukan VOC. Dilansir dari laman kesultanan.kutaikartanegara.com, Aji Muhammad Idris pun tercatat sebagai sultan yang pertama kali menggunakan nama islam di kerajaan tersebut.

Ia, yang merupakan menantu dari Sultan Wajo Lamaddukelleng, berangkat ke Wajo, Sulawesi Selatan untuk bertempur bersama rakyat Bugis melawan VOC. Aji Muhammad Idris gugur di medan laga pada 1739.

3. Aji Usmar Ismail

Usmar Ismail adalah salah satu maestro perfilman tanah air. Ia aktif pada periode 1950-1970. Tak hanya membuat film, ia juga aktif serta punya karya di bidang penulisan drama dan puisi. Karena itu, pria kelahiran Bukittinggi, 20 Maret 1921, ini dianggap sebagai salah satu tokoh yang menggeliatkan teater dan film di tanah air.

Semasa hidupnya, ia pernah terlibat dan menjadi Ketua Permusyawaratan Kebudayaan Yogyakarta (1946-1948), ketua Serikat Artis Sandiwara Yogyakarta (1946-1948), ketua Akademi Teater Nasional Indonesia, Jakarta (1955-1965), serta ketua Badan Musyawarah Perfilman Nasional (BMPN). Ia juga dikenal sebagai pendiri Perusahaan Film Nasional Indonesia bersama beberapa pengusaha film lain.

Beberapa judul film yang pernah ia garap di antaranya, Harta Karun (diangkat dari karya Moliere) pada tahun 1949. Lalu film Tjitra (1949) diangkat dari kisah dalam naskah drama buatannya. Judul ini lantas menjadi nama piala ajang Festival Perfilman Indonesia tiap tahunnya.

Film Darah dan Doa (1950), Enam Djam di Djogja (1951), Lewat Djam Malam (1954), Lagi-Lagi Krisis (1955), Tiga Dara (1956), Tamu Agung (1955), Anak Perawan di Sarang Penjamun (1962), Anak-Anak Revolusi (1964), Ananda (1970) adalah beberapa karyanya.

4. Raden Aria Wangsakara

Raden Aria Wangsakara dikenal sebagai pendiri wilayah Tangerang. Dilansir dari Antara, Aria adalah keturunan Raja Sumedang Larang, yaitu Sultan Syarief Abdulrohman.

Lantaran tak sepaham dengan keluarga, Aria yang juga penyebar agama Islam akhirnya merantau ke Tangerang melalui Sungai Cisadane pada 1640. Ia lantas menetap dan membangun pesantren di Kawasan Grendeng Karawaci.

Dalam keberjalanannya, Belanda tidak setuju dengan keberadaan pesantren yang dibangun Aria. Tak pelak, pertempuran pun terjadi antara rakyat Tangerang di bawah kepemimpinan Aria Wangsakara dengan penjajah. Aria pun gugur dan dimakamkan di Desa Lengkong Kyai, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Wilayah tersebut kini telah ditetapkan sebagai daerah cagar budaya.

CAESAR AKBAR | BERBAGAI SUMBER

Baca: Presiden Jokowi Akan Beri Gelar Pahlawan ke 4 Tokoh, Ada Usmar Ismail

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

5 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

6 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

6 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

6 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

7 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

7 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

9 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

9 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

11 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

12 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya