PBB: Kelompok Rentan Bagian Utama Pemulihan Inklusif Dampak Pandemi

Jumat, 22 Oktober 2021 16:51 WIB

INFO NASIONAL - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung 18 bulan, memberikan dampak luar biasa pada dunia, tak terkecuali Indonesia. Tidak hanya pada aspek kesehatan, pagebluk global juga berdampak pada aspek sosio-ekonomi masyarakat.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat sebanyak 255 juta orang kehilangan pekerjaan dengan kerugian mencapai US$ 3,7 triliun yang menyebabkan 124 juta orang masuk kategori sangat miskin. Kondisi ini juga dialami oleh Indonesia dimana 2,6 juta orangnya mengalami kehilangan pekerjaan dari seluruh pasar tenaga kerja sektor formal sebanyak 29 juta orang. Alhasil, terjadi penambahan jumlah penduduk miskin selama pandemi berlangsung.

Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Valerie Julliand menekankan pentingnya kolaborasi untuk segera pulih dari dampak pandemi. “Kita dihadapkan pilihan yang sulit antara breakthrough atau breakdown. Situasi yang sama pernah terjadi pada akhir World War II. Untuk itu, kita antarnegara perlu berkolaborasi untuk bangkit dan pulih dari pandemi global ini,” jelasnya pada diskusi virtual Ngobrol@Tempo bertajuk ‘Pemulihan Inklusif Dampak Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh’ pada Jumat, 15 Oktober 2021.

PBB, melalui mekanisme pendanaan antarbadan PBB atau United Nations Covid-19 Response and Recovery Multi-Partner Trust Fund (Covid-19 MPTF), menjadi katalisator upaya mempercepat pemulihan pandemi melalui pendekatan sosio-ekonomi secara inklusif dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

Pendanaan kolaboratif yang melibatkan ILO, UNDP, UNAIDS, dan UNHCR tersebut menyasar pada kelompok rentan, antara lain perempuan, anak muda, Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), penyandang disabilitas, pengungsi, penganggur, dan golongan lainnya yang jauh dari akses atas kesejahteraan sosial maupun perlindungan sosial.

Advertising
Advertising

Senada dengan Valerie, Deputi bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti mendukung langkah-langkah kolaboratif untuk mewujudkan pemulihan dan pembangunan inklusif secara berkelanjutan.

“Kemitraan dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan dalam pemulihan ekonomi yang inklusif dan adaptif untuk memperkuat resiliensi kelompok rentan menjadi kata kunci dalam keberhasilan implementasi SDGs yang diiniasi PBB,” ungkapnya.

Sedangkan program penanganan kemiskinan untuk kelompok rentan, salah satunya tengah diimplementasikan melalui Sentra Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).

Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial, Kanya Eka Santi menyampaikan bahwa program binaan Kemensos tersebut telah memberikan perlindungan bagi kelompok rentan. “Program ini termasuk dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, terapi psikososial dan terapi mental spiritual, pelatihan kewirausahaan, bantuan sosial, dan asistensi sosial bagi kelompok rentan,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBI), Elly Rosita Silaban menanggapi isu pemulihan dampak pandemi, terutama pada sektor ketenagakerjaan. “Saat ini, isu dalam ketenagakerjaan masih berkutat pada PHK, pengurangan jam kerja, namun belum menyentuh isu lain yang terkait dengan kelompok disabilitas, HIV/AIDS dalam dunia hubungan industrial buruh dan pemberi kerja,” katanya.

Dari sisi pengusaha, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Danang Girindrawardana menjelaskan diskriminasi terhadap kelompok rentan, terutama kaum disabilitas dan ODHA dilakukan oleh perseorangan, bukan karena sistem korporasi yang tidak memadai.

“APINDO berkewajiban moral untuk menegur anggota asosiasi yang diskriminasi terhadap kaum disabilitas. Untuk itu kami mendorong infrastruktur yang layak dan pengembangan karir yang sama bagi mereka. APINDO sudah menandatangani agreement ini dengan ILO,” tegasnya.

Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste, Michiko Miyamoto menjelaskan pihaknya akan memperkuat sistem perlindungan sosial bagi kelompok rentan.

“Salah satunya dengan memberikan pelatihan kewirausahaan, business coaching, skill training kepada ribuan orang untuk mampu pulih dari situasi pandemik. Inklusivitas sosial bukan cost tapi opportunity to growth. ILO memperkirakan, investasi global akan menciptakan 269 juta green job sebagai peluang kerja baru sampai tahun 2030. Indonesia harus jeli memanfaatkan peluang ini,” tutup Michiko. (*)

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

33 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

49 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.

Baca Selengkapnya