Menkes Budi Sebut Vaksinasi Covid-19 Kelompok Lansia Masih Rendah

Reporter

Dewi Nurita

Senin, 11 Oktober 2021 12:10 WIB

Petugas menyuntikan vaksin Covid-19 pada lanjut usia (lansia) yang digelar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di BBPK Jakarta Kampus Hang Jebat, Jakarta, Selasa 25 Mei 2021. Vaksinasi Covid-19 ini bisa dilakukan bagi lansia yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta dan non-DKI Jakarta. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, cakupan vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lanjut usia atau lansia masih rendah. Dari total 21 juta sasaran, baru sekitar 7 juta lansia yang sudah diberikan vaksin. Artinya masih ada sekitar 14 juta sasaran lagi yang harus segera mendapatkan vaksin Covid-19.

''Masih banyak yang belum divaksinasi, ada yang memang takut ke rumah sakit, tidak diajak anggota keluarganya atau enggan keluar rumah. Sehingga, mesti dibantu untuk diyakinkan agar mereka bisa segera divaksinasi,'' ujar Budi seperti dikutip dari laman resmi Kemkes.go.id, Senin, 11 Oktober 2021.

Dengan keterbatasan yang dimiliki, Kemenkes berupaya mendekatkan layanan vaksinasi agar bisa dijangkau semua kalangan terutama untuk memudahkan kelompok lansia. Sentra-sentra vaksinasi dengan kapasitas 1.000-2.000 sasaran per hari terus diperbanyak di seluruh pelosok Tanah Air.

Menkes Budi juga mendorong anggota keluarga untuk lebih proaktif memberikan pemahaman kepada orang tuanya maupun anggota keluarga yang usia lanjut supaya mau divaksinasi. Edukasi dan sosialisasi secara intensif dari anggota keluarga maupun orang terdekat seputar manfaat dan pentingnya vaksinasi diharapkan dapat menguatkan tekad mereka mendapatkan vaksin.

Belajar dari Singapura yang dalam beberapa waktu terakhir, ujar Budi, negara itu mengalami lonjakan kasus Covid-19 serta lonjakan kematian terutama pada kelompok usia lanjut. "Diharapkan percepatan vaksinasi Covid-19 bagi lansia di daerah semakin digalakkan untuk mengurangi angka keparahan dan angka kematian akibat Covid-19," tuturnya.

Sebagai kelompok yang sangat rentan terpapar Covid-19, pemerintah memprioritaskan lansia untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dengan harapan dapat mengendalikan angka kesakitan bahkan kematian pada lansia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kelompok lanjut usia memiliki faktor risiko hingga 60 kali lipat lebih parah dibandingkan anak-anak. Bahkan, selama pandemi tercatat kelompok yang memerlukan perawatan di rumah sakit didominasi lansia.

''Dari data kami orang yang terpapar Covid-19 masuk RS dan wafat paling besar yang usianya di atas 60 tahun. Jadi, kalau ada kakek dan neneknya yang belum divaksin, cepat-cepat dibawa ke fasyankes atau sentra vaksinasi,'' ujar Menkes Budi Gunadi ihwal vaksinasi bagi lansia.

Baca juga: Soal Vaksin Booster Covid-19, Menkes: Kalau Mau, Pergi Saja ke Amerika

DEWI NURITA

Berita terkait

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

7 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

7 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya