Kemenkes Masih Temukan Penularan Covid-19 saat Pembelajaran Tatap Muka

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Senin, 4 Oktober 2021 18:57 WIB

Guru memberikan edukasi terkait perlengkapan protokol kesehatan pada siswa saat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMPN 1 Depok, Jawa Barat, Senin 4 Oktober 2021. Pemerintah Kota Depok kembali memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas kepada seluruh sekolah dimulai hari ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan pembelajaran hanya dilakukan seminggu dua kali selama 2 jam. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengatakan pengawasan ketat terus dilakukan terhadap pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah yang telah memenuhi syarat. Pengawasan dilakukan dengan metode active surveillance.

"Kami sudah menyusun metode active surveillance untuk sekolah-sekolah yang melakukan sekolah tatap muka, dengan prinsip 10 persen dari sekolah yang tatap muka di suatu kota, akan kami lakukan active atau random surveillance," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers daring, Senin, 4 Oktober 2021.

Dari situ, Kemenkes membagi secara proporsi ke setiap kecamatan yang ada di kabupaten kota tersebut. Mereka kemudian mengambil 30 sampel untuk murid dan 3 sampel untuk guru.

"Hasil yang sudah kami lakukan dengan Jakarta, memang kita temui masih adanya positivity rate di antara pelajar-pelajar di sekolah di Jakarta," kata Budi.

Kemenkes sebelumnya telah menetapkan regulasi bahwa jika positivity rate di sekolah-sekolah itu di atas 5 persen, maka sekolah itu wajib ditutup selama 2 pekan, seiring dengan perbaikan protokol kesehatan di sana. Jika sudah membaik, sekolah baru akan kembali dibuka.

Advertising
Advertising

Namun bila positivity rate-nya di antara 1-5 persen, Kemenkes akan meminta pelajar yang terpapar untuk dikarantina, sementara murid lainnya tetap belajar tatap muka.

"Tapi kalau positivity rate-nya di bawah 1 persen, kami gunakan metode surveillance seperti biasa, yaitu yang positif dan kontak eratnya dikarantina," kata Budi.

Budi Gunadi mengharapkan dengan cara ini, pemerintah bisa mengidentifikasi secara dini bila ada pelajar yang positif, tanpa perlu menunggu kasus membesar dan menutup suatu kota. Koordinasi pun terus dilakukan dengan Kementerian Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pengawasan ini.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

21 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya