Kilas Nasional: Babak Baru Perseteruan Partai Demokrat

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 Oktober 2021 06:44 WIB

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam konpers, Ahad, 3 Oktober 2021. Foto: Partai Demokrat

TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan Partai Demokrat memasuki babak baru. Kali ini berlanjut ke soal penunjukan Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum Demokrat kubu Moeldoko untuk permohonan pengujian Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat ke Mahkamah Agung.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra, mengatakan bahwa intelektualitas Yusril Ihza Mahendra perlu diragukan. “Kami memperhatikan instabilitas emosi Pak Yusril,” kata Herzaky dalam konferensi pers, Ahad, 3 Oktober 2021.

Herzaky mengatakan ada kader Demokrat yang heran karena Yusril mewakili Ketua Umum Demokrat versi KLB Deli Serdang, Moeldoko, menggugat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat. Padahal, AD/ART Partai Demokrat menjadi dasar dalam mengusung anak Yusril menjadi calon Bupati Belitung Timur.

Yusril, kata Herzaky, menjawab hal tersebut dengan menyatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak bisa maju menjadi calon presiden 2004 tanpa dukungan Partai Bulan Bintang (PBB). Yusril merupakan Ketua Umum PBB. “Ini sungguh pembodohan publik. Sangat tidak intelek,” katanya.

Herzaky menegaskan tanpa PBB, SBY dengan dukungan Demokrat tetap bisa maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2004. Sebab, dilihat dari pemilihan suara maupun kursi sudah memenuhi syarat. Melihat respons Yusril, Herzaky menilai jawaban tersebut kurang cerdas dan terlalu emosional.

Advertising
Advertising

Sementara Yusril Ihza Mahendra enggan banyak berkomentar ihwal tudingan dari Partai Demokrat kubu AHY. Yusril dituding telah berkoalisi dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam polemik Partai Demokrat.

"Saya gak mau pusing dengan koalisi-koalisian yang terkesan aneh tersebut," kata Yusril saat dihubungi Tempo, Ahad, 3 Oktober 2021.

Ia mengatakan hanya ingin tetap fokus pada pekerjaannya sebagai advokat yang menangani perkara yang telah didaftarkan di Mahkamah Agung. Fokusnya saat ini adalah kepada persoalan hukum dan tinggal menunggu putusan dari Mahkamah Agung.

"Kalau Partai Demokrat mau sibuk dengan gunjingan-gunjingan politik tiap hari, itu urusan mereka," kata Yusril.

Yusril juga membantah tudingan bahwa ia mewakili Moeldoko dalam mengajukan judicial review (JR) ke Mahkamah Agung. Ia mengatakan perkara JR Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang ia ajukan, diminta oleh empat orang klien yang merupakan mantan anggota Partai Demokrat yang dipecat.

"Kalau Partai Demokrat pusing dengan Moeldoko terkait JR ini, biarkan saja. Yang mau pusing kan mereka. Saya sendiri gak ambil pusing," kata Yusril.

Baca juga: Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

FRISKI RIANA | EGI ADYATAMA

Berita terkait

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

1 jam lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

2 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

4 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

5 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

1 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

3 hari lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya