Kisah Sukitman, Polisi Lolos dari Tragedi G30S dan Saksi Peristiwa Lubang Buaya

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 2 Oktober 2021 16:08 WIB

AKBP Sukitman. Museum.polri.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa G30S masih menyisakan trauma yang dalam bagi sebagian orang. Peristiwa ini juga menjadi beban sejarah yang berat bagi generasi sesudahnya. Bahkan, sampai saat ini, dalang dari peristiwa ini masih samar-samar.

Peristiwa G30S juga diceritakan dari generasi ke generasi. Apabila dahulu cerita ini disampaikan melalui medium film Pengkhianatan G30S/PKI yang sarat kepentingan, generasi sekarang mengenal peristiwa ini melalui buku dan media sosial.

Dalam usaha untuk memahami seluk beluk peristiwa G30S, umumnya masyarakat akan asing dengan nama Sukitman. Padahal perannya cukup penting. Tanpanya, kita tidak mungkin tahu dimana para Jenderal yang dibunuh itu dibuang.

Sukitman adalah Ajun Komisaris Besar Polisi (Purn). Ia berjasa dalam penemuan jenazah tujuh orang perwira TNI AD di kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

Dilansir dari Modul Sejarah Juang Polri dan Brimob yang dikeluarkan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri tahun 2018, Sukitman lahir di Desa Cimanggu, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Pada usia 18 tahun, Sukitman merantau ke Jakarta dan lulus ujian seleksi masuk Sekolah Polisi Negara di Kramat Jati, Jakarta Timur pada 1961.

Advertising
Advertising

Sukitman menyelesaikan pendidikannya pada Januari 1963 dan dilantik menjadi Agen Polisi Tingkat II, pangkat terendah dalam kepolisian saat itu. Meski begitu, Sukitman tetap bangga. Ia memulai karir sebagai polisi di Markas Polisi Seksi VIII Kebayoran, Jakarta, sebagai anggota perintis dari Kesatuan Perintis/Sabhara.

Dilansir dari laman Facebook Divisi Humas Polri, pada 30 September 1965 di malam hari, Sukitman sedang menjalankan tugasnya untuk berpatroli di Kawasan Blok M. Tiba-tiba, ia mendengar suara tembakan yang diikuti dengan rentetan letusan senjata. Sukitman kemudian bergegas menghampiri sumber suara tersebut dengan sepeda kumbangnya, yang ia peroleh dari hadiah polisi berprestasi, ke arah kediaman Brigadir Jenderal DI Panjaitan.

Namun, sekelompok orang di sekitar Jalan Hasanuddin 53, Blok M, yang menculik Jenderal DI Panjaitan, kemudian menghadang dan ikut menculiknya. Dengan kedua tangan yang terikat dan mata tertutup, Sukitman dibawa ikut ke Lubang Buaya dan menjadi salah satu saksi penculikan dan pembunuhan beberapa pemimpin TNI dalam peristiwa G30S.

Awalnya, Sukitman juga akan ikut dibunuh. Tetapi, Ishak Bahar, pasukan Cakrabirawa yang juga berada di Lubang Buaya mencegahnya. Sukitman kemudian dibawa ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Sukitman kemudian dibawa ke Markas Resimen Cakrabirawa dan diperiksa oleh Letnan Kolonel Ali Ebram, Perwira Intelijen Cakrabirawa. Sukitman kemudian menceritakan betapa mengerikannya situasi pada saat G30S.

Setelah pemeriksaan itu, Sukitman kemudian dibawa ke Cijantung untuk bertemu dengan Kolonel Sarwo Edhi Wibowo, Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) untuk selanjutnya membantu RPKAD menemukan sumur Lubang Buaya.

Sukitman kemudian menjadi Sersan Mayor pada tahun 1980 dan bertugas sebagai anggota Detasemen Patroli Pengawal (Den Patwal) atau Brigade Motor pada awal tahun 1983. Pada 13 Agustus 2007, Sukitman meninggal dunia dalam usia 64 tahun di Kota Depok.

Dilansir dari laman antaranews.com, Indra Lesmana, anak ketiga Sukitman, menjelaskan bahwa bapaknya sangat bangga karena selama hidupnya dapat berguna bagi bangsa dan negara. Meski Sukitman juga mendapatkan kenaikan pangkat, tetapi menurut Indra kebahagiaan bapaknya adalah karena dalam hidupnya ia bisa memberikan sumbangsih terhadap negara.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: Laporan Tidak Ada Penyiksaan Pahlawan Revolusi Dibantah

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

9 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

11 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

12 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya