TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan memperketat persyaratan para tenaga kerja Indonesia yang ke Malaysia. Menakertrans, Jacob Nuwawea, di sela-sela diskusi internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Senin (21/1) malam, mengatakan yang diperketat adalah latar belakang pendidikan dan ketrampilan para TKI. “Orang-orang yang ke luar negeri harus diseleksi supaya mereka yang benar-benar disiplin dan taat peraturan menjadi TKI,” katanya dengan nada tinggi. “Jangan asal kirim aja ke sana.” Ia juga mengatakan akan datang ke Malaysia untuk meminta maaf dan mencari pemecahan masalah yang terjadi dengan pemerintah Malaysia. Hingga kini pihaknya masih menunggu laporan dari atase perburuhan KBRI Malaysia. “Kita prihatin, kita membutuhkan lapangan kerja,” katanya. “Dan persoalan sekarang adalah, emosi orang-orang kita yang sukar dikendalikan.” Dalam waktu dekat, pihaknya, bersama KBRI, akan membentuk tim untuk memberikan bantuan hukum kepada TKI yang ditahan. Ia juga akan mengirim mengirim da’i untuk memberi pendidikan agama sehingga mereka tidak terjerumus narkoba. “Bagaimanapun mereka anak bangsa yang harus kita bela, tapi bagaimanapun juga hukum harus ditegakkan. Yang kita minta, tindakan bagi mereka yang seringan-ringannya,” kata Jacob. Ia mengakui adanya tren penyaluran narkoba di Malaysi melalui TKI. Namun pihaknya masih terus menyelidiki apakah benar-benar dari TKI formal atau TKI ilegal. Untuk menanggapi masalah TKI ilegal, pihaknya berkoordinasi dengan pemda-pemda untuk mengawasi secara ketat. Dia belum dapat memastikan apakah pemerintah Malaysia masih bersedia menerima TKI di masa yang akan datang. Katanya, “Mudah-mudahan mereka tidak larang, karena mereka juga butuh kok.” (Jhonny Sitorus)