Perompak di Selat Malaka Masih Mengkhawatirkan  

Reporter

Editor

Kamis, 11 Desember 2008 13:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Pertahanan Indonesia Juwono Sudarsono dan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi membuka sidang General Border Comittee Malaysia-Indonesia ke-37 di Hotel JW Marriot Jakarta, Kamis (11/12). Sidang akan berlangsung sehari dengan agenda pembahasan kerjasama pengamanan, pengelolaan, dan pemberdayaan daerah perbatasan kedua negara.

Dalam pidato pembukaannya Badawi menyoroti masih terjadinya penyelundupan dan perompakan di sepanjang perbatasan kedua negara. "Hal itu harus lebih serius ditangani," ujar dia. Badawi khawatir kejahatan di sepanjang perbatasan itu mengganggu pembangunan sosial ekonomi serta keharmonisan penduduk perbatasan kedua negara.

Kerjasama kedua negara, terutama instansi yang terkait untuk itu, perlu dimatangkan dan ditingkatkan. Khusus di Selat Malaka, lanjut Badawi, kemajuan pesat telah dicapai kedua negara. "Patroli bersama telah membuktikan mampu menjaga keamanan Selat Malaka. Kita telah berhasil meyakinkan semua bangsa bahwa selat ini aman," kata Badawi.

Hal senada juga disampaikan oleh Juwono. "Kerjasama kedua negara telah banyak memecahkan masalah di sepanjang perbatasan," katanya Namun permasalahan di perbatasan semakin kompleks dan dinamis. Jenis kejahatan transnasional juga terus berkembang.

"Saya harap GBC dan badan-badan dibawahnya dapat membahas struktur dan mekanisme kerja baru guna meningkatkan kemampuan kedua negara dalam pengamanan kawasan perbatasan," ucap Juwono.

Sidang ini diikuti oleh para pejabat tinggi instansi terkait kedua negara. Delegasi Indonesia diwakili oleh antara lain Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, wakil kepala staf ketiga angkatan, Deputi 1 BIN, Dubes RI di Malaysia, pejabat Polri, Bakorsurtanal, dan Departemen Luar Negeri RI.

Sedangkan delegasi Malaysia diwakili antara lain oleh Panglima Angkatan Tentara Jenderal Tan Sri Abdul Aziz Bin Hj Zainal, Ketua Polisi Negara Tan Sri Musa Bin Hassan, Dubes Malaysia di Indonesia, dan pejabat departemen pertahan serta departemen luar negeri.

TITIS SETIANINGTYAS

Berita terkait

Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat  

30 Juni 2016

Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat  

Ditodong senjata laras panjang, kapal tak bisa kabur karena masih menggandeng tongkang Robby 152.

Baca Selengkapnya

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

16 April 2016

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

Jenderal Gatot tak yakin perompak Filipina yang terakhir adalah kelompok Abu Sayyaf.

Baca Selengkapnya

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

31 Maret 2016

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

Kenapa Indonesia perlu berkoordinasi dengan Filipina dulu?

Baca Selengkapnya

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

12 November 2015

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

5 orang perompak berhasil ditangkap, sementara 2 orang lagi masih dalam pengejaran.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

12 November 2015

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

Prajurit Komando Armada TNI Angkatan Laut Kawasan Barat menggerebek dan menangkap perampok.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

11 Maret 2014

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

Perompakan itu dilakukan pada Ahad, 2 Maret 2014. Mereka menyandera nakhoda kapal dari Thailand.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

7 Juni 2013

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

Satu orang bajak laut yang masih buron ini diduga memiliki senjata.

Baca Selengkapnya

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

10 April 2011

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) Bimo Budi Satrio menunggu negosiasi dengan perompak yang menahan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus di Semenanjung Somalia Afrika 16 Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Bajak Laut Merajalela

21 Januari 2011

Bajak Laut Merajalela

Biro Maritim Internasional (IMB), dalam rilis laporannya pada Rabu lalu, menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 445 serangan bajak laut yang sempat menyandera sebanyak 1.181 awak dan penumpang.

Baca Selengkapnya

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

9 Maret 2010

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

Markas Besar TNI menyatakan situasi di Selat Malaka saat ini masih aman dari aksi perombakan. Penegasan itu disampaikan menyusul peringatan dari Angkatan Laut Singapura mengenai ancaman perompak di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya