Mandalika Butuh 1.025.000 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Dukung Balap WSBK

Reporter

Antara

Jumat, 10 September 2021 07:44 WIB

Foto udara tikungan ke-14 dan tikungan-15 lintasan Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa, 10 Agustus 2021. Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku promotor dan operator sirkuit menyebutkan hingga akhir Juli 2021, progres keseluruhan yang dilihat dari pekerjaan trek dan pekerjaan bangunan fasilitas pendukung di dalam trek sirkuit Mandalika sudah mencapai 89,12 persen. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Mataram - Pelaksana Tugas Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes, Ariyanti Anaya mengungkapkan kawasan pariwisata Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat membutuhkan 1.025.000 dosis vaksin COVID-19 untuk mendukung pelaksanaan balap World Superbike (WSBK) pada November 2021.

"Target 70 persen itu setara 1.025.000 dosis vaksin kebutuhannya," kata Ariyanti Anaya pada rapat koordinasi dengan Komisi IX DPR RI yang dipimpin Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis 9 September 2021.

Ariyanti menuturkan tingkat vaksinasi COVID-19 di NTB masih rendah baru mencapai 20 persen, sehingga untuk mengejar target 70 persen perlu dilakukan upaya percepatan vaksinasi di seluruh daerah, termasuk di Kabupaten Lombok Tengah sebagai lokasi sirkuit Mandalika.

"Memang nggak bisa sekaligus, tapi bertahap. Karena kebutuhan vaksin ini harus dibagi-bagi buat daerah lain dan datangnya pun juga bertahap," ujarnya.

"Tetapi yang jelas kita sudah kedatangan vaksin yang diperoleh dari sejumlah negara. Mudah-mudahan sebelum pelaksanaan WSBK pada Nopember vaksinasi di NTB bisa tercapai," katanya.

Advertising
Advertising

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah untuk menyukseskan berbagai event internasional di NTB seperti WSBK dan MotoGP di sirkuit Mandalika tentu dengan mempercepat program vaksinasi yang ditargetkan harus mencapai 70 persen. "Percepat vaksinasi merupakan fokus NTB saat ini," ujar Gubernur NTB.

Hanya saja, sering terkendala ketersediaan vaksin dari pusat. "Kami siap melakukan vaksin, tinggal sekarang itu ketersediaan vaksin saja yang kurang," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Lalu Hamzi Fikri mengakui, bahwa untuk mempercepat herd immunty di NTB dan Mandalika tidak ada cara lain dengan melakukan percepatan vaksinasi. "Makanya kita menargetkan 15-18 ribu orang sehari. Tapi kita ingin menaikkan lagi menjadi 45 ribu orang sudah tervaksinasi COVID-19," katanya.

Baca: Update Covid-19 9 September: Positif Bertambah 5.990, Sembuh 10.650

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

20 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

2 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

2 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya