Gus Dur pernah Bernama Abdurrahman Ad-Dakhil yang artinya Sang Penakluk

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 September 2021 11:48 WIB

Ketua Dewan Syuro PKB Abdurrahman Wahid menyalami Ketua Dewan Pembina PDIP Taufik Kiemas saat Muspimnas PKB pro Gus Dur di Hotel Acacia, Jakarta, Kamis (11/6). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang Presiden RI yang dikenal dengan keputusan-keputusannya yaitu Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia dikenal sebagai seorang presiden yang memiliki dedikasi tinggi terhadap penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan pembela kaum minoritas di Indonesia.

Gus Dur dilahirkan di Jombang, Jawa Timur 7 September 1940. Sebelum memakai nama Gus Dur dan Abdurrahman Wahid, ia lebih dulu menggunakan nama Abdurrahman Ad-Dakhil yang artinya sang penakluk. Lantaran nama tersebut asing dilingkungannya, akhirnya nama tersebut diganti menjadi nama Abdurrahman Wahid. Sedangakan panggilan Gus—yang artinya abang atau “mas”—ia dapatkan di lingkungan pesantren.

Gus Dur merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Ayahnya adalah KH. Wahid Hasyim Ashari, putra dari KH. Hasyim Ashari. Sedangkan kakek Gus Dur dari garis keturunan ibunya adalah Rais ‘Aam di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai pengganti posisi KH. Wahab Chasbullah.

Gus Dur tumbuh besar dikalangan intelektual, hal ini cukup mempengaruhinya. Sebab, sejak kecil ia sudah gemar membaca dan memanfaatkan perpustakaan pribadi ayahnya. Tidak hanya perpustakaan ayahnya, Gus Dur juga kerap menyambangi perpustakaan nasional.

Berdasarkan kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, selain membaca, ia juga hobi bermain bola, catur dan musik. Bahkan, Gus Dur pernah diminta untuk menjadi komentator sepak bola di televisi. Lebih lanjut, Gus Dur juga gemar menonton bioskop. Ia sangat mengapresiasi terhadap perfilman di Indonesia. Hal inilah yang membuatnya pada tahun 1986-1987 diangkat sebagai ketua juri Festival Film Indonesia.

Advertising
Advertising

Setelah lulus di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), Gowongan, Gus Dur menghabiskan masa remajanya di Yogyakarta dan Tegalrejo. Di pesantren ini ia banyak menimba ilmu, hingga ilmu bahasa untuk menunjang bacaannya. Menukil nu.or.id, ketika itu Gus Dur sudah menamatkan buku karya Ernest Hemingway, John Steinbach, Will Durant, hingga buku Lenin berjudul What Is To be Done.

Memasuki usia 22 tahun ia diberangkatkan haji ke tanah suci. Setelah itu, Gus Dur dikirim belajar ke Al-Azhar University, Kairo, Mesir, Fakultas Syari'ah (Kulliyah al-Syari'ah) dari tahun 1964 sampai 1966, lalu ia ke Universitas Baghdad, Irak, Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab pada 1966 hingga 1970.

Sepulangnya dari “petualangan’ mencari ilmu, Gus Dur kembali ke Jombang dan menjadi guru. Pada 1971 ia bergabung di Fakultas Ushuluddin Universitas Tebu Ireng, Jombang. Pada tahun 1974, Gus Dur diminta pamannya, KH Yusuf Hasyim untuk membantu di Pesantren Tebu Ireng Jombang dengan menjadi sekretaris.

Jika periode 1970-an Gus Dur banyak berkegiatan di pesantren, pada 1984 ia dipilih secara aklamasi oleh tim ahl hall wa al-`aqdi yang dipimpin oleh KH As`ad Syamsul Arifin untuk menduduki jabatan ketua umum PBNU pada muktamar ke-27 di Situbondo. Jabatan ini diterima Gus Dur selama tiga kali setelah muktamar ke-28 di pesantren Krapyak Yogyakarta (1989), dan muktamar di Cipasung, Jawa Barat (1994).

Setelah reformasi, Juli 1998, Gus Dur menanggapi pendukungnya untuk membuat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia menyadari bahwa partai politik merupakan satu-satunya cara untuk berjuang di dunia politik (pemerintahan). Kala itu Gus Dur menjabat sebagai Dewan Penasehat.

Sejak awal 1999 PKB resmi menyatakan Gus Dur sebagai kandidat calon presiden Indonesia. Ketika itu PKB berkoalisi dengan PDIP. Pada 20 Oktober 1999, dalam sidang umum MPR mulai memilih presiden baru, Gus Dur kemudian terpilih sebagai Presiden RI ke-4 dengan 373 suara. Ia unggul 60 suara dari Megawati.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Putri Gus Dur: Kalo Aku Unggah Lelucon ini Diperiksa Nggak?

Berita terkait

Hanum Rais Daftar ke PKB untuk Maju di Pilkada Kota Yogyakarta

5 jam lalu

Hanum Rais Daftar ke PKB untuk Maju di Pilkada Kota Yogyakarta

Putri Amien Rais, Hanum Rais tercatat mendaftarkan diri ke Partai Kebangkitan Bangsa untuk maju di Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

6 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

8 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

9 jam lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

11 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

12 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

12 jam lalu

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

PPP mengklaim perolehan suara partainya berpindah secara tidak sah ke PKB, Partai Garuda, dan PKN.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

14 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

1 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Pesan Cak Imin untuk Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB pada Pilkada 2024

1 hari lalu

Pesan Cak Imin untuk Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB pada Pilkada 2024

Cak Imin mengatakan pilkada perlu dijadikan momentum mewujudkan perbaikan dan perubahan di setiap lini.

Baca Selengkapnya