Menaker Ajak Pekerja Perempuan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 5 September 2021 10:14 WIB

Sejumlah pekerja mengemas kursi kerajinan rotan kebutuhan ekspor di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, 22 September 2021. Hingga Oktober 2021 tingkat kepesertaan BPJS Tenaga Kerja dari sektor informal di Jawa Barat baru mencapai 5 persen, saat ini BPJS TK menargetkan peningkatan kepesertaan mencapai 43 persen pada 2026. Tempo/Jati Mahatmaji

INFO NASIONAL - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyempatkan diri mengunjungi pekerja perempuan yang menghuni Rusunawa Ungaran di Desa Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu, 4 September 2021.

Bersama Wakil Bupati Semarang, Basari dan Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin, Menaker berdialog dengan pekerja perempuan dan istri-istri pekerja penghuni Rusunawa. Dialog dilangsungkan secara santai dan interaktif selama 90 menit.

Dalam dialog, Ida bercerita bahwa banyak permasalahan yang diadukan kepada dirinya terkait dampak pandemi Covid-19. Persoalan lainnya, yakni banyak pekerja yang terpaksa dirumahkan dan statusnya berubah dari kontrak tetap menjadi kerja borongan, maupun upah pekerja yang dikurangi.

"Dampak pandemi melanda seluruh dunia dan tak ada satupun negara yang berhasil dari musibah ini. Yang penting ibu-ibu semua di sini bersyukur, karena tak ada PHK di Kabupaten Semarang ini," ujar Ida.

Kepada pekerja penghuni Rusunawa, Ida menjabarkan skema kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, ada yang penerima upah dan ada pula bukan penerima upah. Saat ini, peserta BPJS Ketenagakerjaan lebih banyak dari kategori penerima upah.

Advertising
Advertising

"Pak Zai ini diberi tugas bagaimana yang bukan penerima upah itu bisa lebih banyak atau sama dengan menerima upah," katanya.

Hal senada dikatakan Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri yang menyebut akibat pandemi Covid-19, tak ada satupun pekerja perempuan maupun suami yang ter-PHK di Rusunawa Ungaran. "Alhamdulillah, yang penting bersyukur, karena di tempat ini tak ada yang ter-PHK," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin menyatakan pihaknya siap menindaklanjuti arahan Menaker terkait permintaan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari penghuni Rusunawa Ungaran. Dari dialog tersebut, diketahui banyak pekerja mandiri yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Pekerja mandiri itu merupakan fokus kami, bagaimana mengedukasi mereka daftar, bayar, dengan iuran murah tapi memperoleh manfaat besar. Kami akan segera follow up agar mereka terlindungi Jamsostek," ujar Zainudin.

Terdapat lima manfaat bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan, yakni memiliki Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan terbaru Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

Salah satu penghuni mengutarakan niatnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, Rustiyah bercerita tentang risiko atas pekerjaannya tersebut. Perempuan berusia 43 tahun tersebut adalah seorang pedagang roti basah keliling.

"Terima kasih Bu Menaker Ida, lewat dialog ini saya jadi tahu manfaat BPJS Ketenagakerjaan. Saya siap menjadi ikut kepesertaan baik secara mandiri maupun kolektif," kata Rustiyah yang bekerja menggantikan suami karena sakit. (*)

Berita terkait

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

16 jam lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

21 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

21 jam lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

22 jam lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

1 hari lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

1 hari lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

1 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

1 hari lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

1 hari lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya