Soal Dugaan Data eHAC Bocor, Puan Maharani: DPR Kebut RUU PDP

Kamis, 2 September 2021 04:43 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani saat menyampaikan pidato dalam rapat paripurna ke-16 penutupan masa sidang IV tahun 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 9 April 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan bocornya data 1,3 juta pengguna aplikasi Electronic Health Alert Card (eHAC) milik Kementerian Kesehatan mendapat tanggapan serius dari Ketua DPR RI Puan Maharani. Kebocoran berupa data nama, kontak, hingga foto ini diungkap oleh tim peneliti di vnpMentor's, Noam Rotem dan Ran Locar.

Puan mengatakan saat ini DPR RI tengah mengebut penyusunan RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP), agar hal semacam ini dapat terhindarkan.

“Maka kami juga mengharapkan keseriusan pemerintah dalam proses pembahasan RUU PDP agar bisa segera disahkan sebagai jaminan perlindungan terhadap data-data milik rakyat,” ujar Puan Maharani dalam keterangannya, Rabu, 1 September 2021.

Sambil menunggu RUU PDP rampung, Puan meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkoordinasi lebih lanjut dengan Kemenkes dan kementerian/lembaga lainnya untuk memberikan tambahan keamanan data warga di aplikasi eHAC dan PeduliLindungi.

“Pengelolaan data-data milik rakyat tidak boleh main-main. Perlindungan data-data pribadi warga harus dilakukan secara optimal agar tidak terjadi kebocoran,” kata Puan.

eHAC merupakan kartu manual yang dikembangkan Kemenkes secara digitalisasi. Aplikasi eHAC digunakan untuk masyarakat yang akan bepergian dengan transportasi umum, khususnya transportasi penerbangan.

Dalam aplikasi tersebut terdapat nama lengkap, tanggal lahir, foto, nomor KTP, paspor, hasil tes Covid-19, alamat, nomor telepon, nomor peserta rumah sakit, hingga pekerjaan pengguna. Namun Kemenkes menyatakan aplikasi ini sudah tidak digunakan sejak beberapa bulan lalu karena dokumen kesehatan bagi pengguna transportasi udara sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi.

Dalam laporan tim peneliti di vnpMentor's, Noam Rotem dan Ran Locar, disebutkan bahwa aplikasi Covid-19 pemerintah Indonesia tidak sengaja mengekspos lebih dari 1 Juta orang dalam kebocoran data massal. Total kapasitas data yang bocor mencapai 2 GB.

Peneliti menyebut ada empat jenis data yang bocor yaitu Covid-19 Test Data, e-Hac Account Data, Individual Hospital Data, dan Passenger Personally identifiable information (PII) Data.

Pada Passenger PII Data misalnya, beberapa data yang bocor menyangkut identitas penumpang pesawat, nama lengkap, nomor HP, kewarganegaraan, gender, paspor berikut foto pribadi, bahkan hotel tempat penumpang pesawat menginap.

Menurut peneliti, data-data ini mereka temukan pada 15 Juli 2021. Lalu, mereka menghubungi Kemenkes pada 21 Juli 2021. Setelah beberapa tidak ada respons, mereka pun menghubungi The Indonesia Computer Emergency Response Team (ID-CERT) hingga pihak Google.

Tapi, peneliti menyebut berbagai upaya untuk menghubungi sejumlah pihak ini tidak memperoleh jawaban. Sehingga, mereka mencoba menghubungi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada 22 Agustus 2022.

Menurut peneliti, mereka langsung memperoleh jawaban dari BSSN pada hari yang sama. Dua hari kemudian, pada 24 Agustus 2021, BSSN langsung menurun server tempat sumber kebocoran tersebut.

M JULNIS FIRMANSYAH I FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Kemenkes Pastikan Data Masyarakat di eHAC Tidak Bocor

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

9 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

1 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

5 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

5 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya