Densus 88 Waspadai Potensi Teror WNI Kombatan yang Pulang dari Afghanistan

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Senin, 30 Agustus 2021 15:56 WIB

Pemberontak Taliban berjaga saat memblokir jalanan menuju Bandara Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 27 Agustus 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Ban Ops Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Komisaris Besar Aswin Siregar, mengatakan konflik yang terjadi di Afghanistan saat ini membuka medan pertempuran baru. Ia mengatakan Densus terus mewaspadai potensi adanya warga Indonesia yang akan berangkat ke sana, atau sebaliknya, justru pulang dari Afghanistan ke Indonesia.

"Beberapa waktu yang lalu ada pembebasan atau dilepaskannya 5 ribu orang dari penjara. Beberapa ada orang Indonesia di dalamnya oleh Taliban, diputihkan lagi, sekarang keluar dari penjara," kata Aswin dalam diskusi daring, Senin, 30 Agustus 2021.

Aswin mengatakan mereka yang kembali bisa jadi memiliki tingkat radikalisme yang tinggi. Mereka mengalami pembelokan tujuan dari yang awalnya membela dan melindungi sesama umat Islam, kemudian berubah menjadi ingin mendirikan Daulah Islamiyah. Merasa jalan untuk mewujudkan kemenangan itu dengan menguasai dengan mendirikan negara.

"Ini bisa jadi motivasi bagi jaringan yang sekarang ini sedang berada di luar dan akan pulang, dan bisa jadi sudah berada di sini. Itu akan kita lihat bagaimana nanti perkembangannya," kata Aswin.

Aswin mengingatkan bahwa para foreign terrorist fighters (FTF) tersebut memiliki kapabilitas tinggi sebagai kombatan sehingga berpotensi melakukan serangan. Apalagi, FTF dengan tingkat radikalisme tinggi akan dianggap sebagai ideolog yang mumpuni oleh kelompok radikal-teroris.

Advertising
Advertising

"Sehingga berpotensi terjadi integrasi dengan jaringan dan memberikan pengaruh pada jaringan teroris tersebut apabila dipulangkan," kata dia.

Selain itu, FTF juga dikhawatirkan akan menggalang pendanaan untuk aktivitas terorisme. Adanya potensi komunikasi berkelanjutan antara FTF Indonesia dengan FTF negara lain setelah tiba di Indonesia juga menjadi kekhawatiran tersendiri. Hubungan emosional yang telah terbangun selama di Afghanistan, bisa jadi hal yang patut diwaspadai.

Aswin belum dapat memastikan jumlah warga Indonesia yang akan pulang dari Afghanistan. Ia menegaskan tak ada larangan bagi WNI untuk pulang dari sana. Apalagi banyak WNI yang bertugas sebagai birokrat, pelajar, hingga diplomat yang tinggal di sana.

"Masih dalam pengumpulan informasi dan data tentang Indonesia yang pulang. Bukan nggak boleh pulang. Pasti ada yang memang bertugas, tinggal bagaimana memisahkannya dengan para kombatan tadi. Ini terus terang masih dalam penyelidikan," kata Aswin.

Berita terkait

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

15 jam lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

2 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

4 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

5 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya