Rencananya Fakultas Ekonomi dan Program Magister Lingkungan dan Perkotaan Universitas Katolik Soegiopranoto Semarang akan menggelar diskusi membahas persoalan adanya kajian analisis mengenai dampak lingkungan pendirian Pabrik PT Semen Gresik di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah ini.
Pada 1 Desember lalu, kajian dampak lingungan ini sudah disosialisasikan di depan masyarakat dan Komisi Penilai Amdal Provinsi Jawa Tengah di Kantor Bakorwil, Pati. Amdal ini merekomendasikan bahwa pendirian pabrik PT Semen Gresik layak.
Acara pengkritisan amdal ini akan digelar hari ini (Kamis, 4/12) pukul 13.00 WIB di Ruang Rapat Gedung Yustinus Lantai 2 Unika Semarang. "Kami akan membahas berbagai persoalan terkait dengan amdal ini. Akan kita evaluasi secara menyeluruh," kata Dekan Fakultas Universitas Katolik Soegiopranoto Semarang, Andreas Lako, kepada Tempo hari ini (Kamis, 4/12).
Diskusi juga akan menghadirkan Gunretno, salah satu tokoh Sedulur Sikep di Pati yang getol menolak pendirian pabrik bernilai investasi sebesar Rp 3 Triliun seluas 1350 hektar tersebut. Dalam berbagai kesempatan, Gunretno menyatakan bahwa pendirian pabrik ini akan merusak lingkungan.
Andreas menyatakan, selain mengkritisi hasil amdal, diskusi ini juga akan membahas berbagai persoalan kaitannya dengan problem pendirian pabrik, misalnya apakah setelah keluar amdal ini langsung diperbolehkan untuk membangun pabrik. Bagaimana nasib Kabupaten Pati setelah keluarnya amdal ini?
Meski amdal yang akan dikritisi disusun oleh tim peneliti Undip, tapi panitia diskusi tidak mengundang dari penyusun amdal tersebut. "Waktunya mepet, kami tidak sempat mengundang mereka," kata Andreas
ROFIUDDIN