Menagih Janji Presiden untuk Lindungi Anak Indonesia dari Iklan Rokok

Reporter

Tempo.co

Jumat, 13 Agustus 2021 17:50 WIB

ANTARA/Fikri Adin

Menurut buku Fakta Tembakau, jika pengendalian perokok remaja tidak memadai, Bappenas memproyeksikan peningkatan prevalensi perokok usia 10-18 tahun dari 9,1 persen pada 2018 menjadi 16 persen pada 2030. Perkiraan jumlah perokok anak akan meningkat dari 3,3 juta menjadi 6,8 juta jiwa pada 2030.

Menurut Sumaryati, RPJMN yang disusun Bappenas ini lantaran sudah menjadi peraturan presiden, seharusnya diikuti oleh semua kementerian. “Kenyataannya kalau diskusi soal itu belum semua kementerian satu kata,” ujarnya.

Bappenas memperkirakan ledakan jumlah perokok anak dengan melihat prevalensi perokok anak terus meningkat jika tidak bisa dikendalikan. Foto: Buku Fakta Tembakau 2020.

Ia mencontohkan, saat mendiskusikan persoalan iklan rokok di internet dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi. “Pernah dari pihak Kominfo bilang, iklan baru bisa disetop kalau pihak Kemenkes menyatakan rokok ilegal. Padahal rokok tidak ilegal tapi mengandung zat adiktif,” ucapnya. Di sinilah terjadi pembedaan perlakuan antara zat adiktif yang terkandung dalam minuman beralkohol yang dilarang diiklankan dengan zat adiktif di rokok.

Sumaryati menuturkan, upaya Kementerian Kesehatan untuk menggelar rapat terbatas dengan kementerian sebenarnya sudah diupayakan di era Menteri Kesehatan Nila Moeloek. “Tapi tidak ada tindak lanjut dan perubahan apapun, makanya kami penggiat Pengendalian Tembakau mendorong Kemenkes agar aktif dan ada prakarsa itu,” ucapnya.

Menurut Sumaryati, kementerian lain menganggap persoalan konsumsi rokok bukan prioritas. Kementerian yang memfokuskan pada masalah ekoomi lebih suka mengurus soal penjualan rokok, kesejahteraan UMKM, pemenuhan tenaga kerja, dan petani.

Soal ini, tidak ditampik oleh Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Atong Soekirman dalam diskusi Menakar Kembali Pentingnya Cukai Rokok bagi Ekonomi Kesehatan Indonesia, kemarin. Ia beralasan, Kementerian Perekonomian melihat persoalan ini secara holistik dan bukan parsial.

Menurut dia, industri hasil tembakau mempunyai peran strategis bagi perekonomian Indonesia. “Ada 10 persen dari APBN disumbang dari industri ini, sekitar Rp 170 – 180 triliun ,itu belum termasuk pajak-pajak lain,” katanya. Atong menyatakan, industri tembakau menjadi tulang punggung utama pertumbuhan perokonomian Indonesia. “Ini hal yang tak bisa dipungkiri, ada 19,8 persen dari porsi industri tembakau,” katanya.

Berita terkait

Bappenas Libatkan TKN Prabowo-Gibran dalam Pembahasan Teknis Makan Siang Gratis

5 hari lalu

Bappenas Libatkan TKN Prabowo-Gibran dalam Pembahasan Teknis Makan Siang Gratis

Menurut Bappenas perencanaan program makan siang gratis akan masuk Rencana Kerja Pemerintah 2025 dan RPJMN 2025-2029

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

9 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

10 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

12 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

12 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

15 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

45 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

45 hari lalu

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

Pemerintah membeberkan awal mula Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan Bumi Serpong Damai (BSD) masuk ke daftar PSN.

Baca Selengkapnya

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

51 hari lalu

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Baca Selengkapnya

Menkes Soroti Kecukupan Gizi Makan Siang Gratis Rp 15 Ribu, Ini Kata Airlangga

29 Februari 2024

Menkes Soroti Kecukupan Gizi Makan Siang Gratis Rp 15 Ribu, Ini Kata Airlangga

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi Menkes Budi Gunadi Sadikin yang menyoroti kecukupan gizi program makan siang gratis yang diperkirakan sebesar Rp 15 ribu per anak.

Baca Selengkapnya