Tim Khusus Bakal Dibentuk untuk Tangani Wilayah dengan Kematian Tinggi Covid-19

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Selasa, 10 Agustus 2021 06:26 WIB

Petugas kesehatan Public Safety Center 119 mengevakuasi jenazah wanita berusia 80 tahun yang terpapar Covid-19 di rumahnya di Bandung, Kamis, 5 Agustus 2021. Lansia tersebut berpulang saat menjalani isolasi mandiri atau isoman akibat terpapar virus corona. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan membentuk tim khusus menangani wilayah-wilayah yang memiliki lonjakan kasus kematian akibat Covid-19.

"Tim khusus ini seperti yang saat ini kami lakukan di DI Yogyakarta," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan
dalam konferensi pers daring, Senin, 9 Agustus 2021.

Luhut menyebut, PPKM Level 4 yang dilakukan pada 2-9 Agustus di Jawa-Bali sebetulnya cukup berhasil menurunkan laju penambahan angka kematian, meskipun kondisinya bisa fluktuatif di masing-masing provinsi. Untuk itu, ujar dia, pemerintah akan melakukan intervensi di wilayah yang memiliki lonjakan kasus kematian.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, hingga 9 Agustus, kasus kematian akumulatif di Jawa Timur masih menduduki posisi tertinggi dengan 23.292 kasus. Selanjutnya, disusul Jawa tengah yang mencatat jumlah kematian 23.007 kasus hingga hari ini. Selanjutnya, Provinsi DKI Jakarta berada di urutan ketiga dengan jumlah kematian 12.812 kasus.

Sementara untuk kasus harian, per hari ini, 9 Agustus, Jawa Tengah berada di urutan pertama dengan jumlah 404 kasus kematian, diikuti Jawa Timur dengan jumlah 305 kasus. Sementara itu, jumlah kasus kematian harian DKI Jakarta terpantau menurun. Pada hari ini, kasus kematian di ibu kota berada di urutan ke 20 dengan jumlah kematian akibat Covid-19 sebanyak 14 kasus.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

13 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

15 jam lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

1 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

3 hari lalu

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Baca Selengkapnya