27 Tahun Aliansi Jurnalis Independen Mengusung Kebebasan Pers

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 7 Agustus 2021 18:41 WIB

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menggelar aksi saat peringatan Hari Buruh Internasional 2019 (May Day) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019. Dalam aksi peringatan May Day 2019 ini AJI menuntut kesejahteraan untuk seluruh jurnalis di Indonesia dan mengingatkan kasus persekusi dan PHK sepihak yang menghantui jurnalis Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, pada 7 Agustus 1994, sejumlah penulis dan wartawan muda berkumpul di Sirnagalih, Bogor untuk mendeklarasikan berdirinya Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Pada deklarasi itu, mereka menuntut dipenuhinya hak publik atas informasi, menentang pengekangan pers, dan menolak wadah tunggal untuk jurnalis.

Deklarasi tersebut lahir sebagai bentuk perlawanan komunitas pers Indonesia terhadap rezim Orde Baru. Sebelumnya, pada 21 Juni 1994, beberapa media dibredel, yakni Detik, Editor, dan Tempo. Ketiganya dibredel karena pemberitaannya yang tergolong kritis terhadap penguasa.

Tindakan represif itulah yang memicu aksi solidaritas sekaligus dari berbagai kalangan secara merata di sejumlah kota.

Pada masa Orde Baru, AJI masuk dalam daftar organisasi terlarang. Kegiatan organisasi ini pun dijalankan di bawah tanah. Melansir dari laman aji.or.id, roda organisasi ini dijalankan oleh puluhan jurnalis-aktivis.

Untuk menghindari tekanan aparat keamanan, sistem manajemen organisasi diselenggarakan secara tertutup. Sistem semacam itu cukup efektif untuk menjalankan misi organisasi kala itu, apalagi AJI hanya memiliki anggota kurang dari 200 jurnalis.

Advertising
Advertising

AJI dibidani oleh individu dan aktivis dari Forum Wartawan Independen (FOWI) Bandung, Forum Diskusi Wartawan Yogyakarta (FDWY), Surabaya Press Club (SPC), dan Solidaritas Jurnalis Independen (SJI) Jakarta.

Selain demonstrasi dan mengecam tindakan represif terhadap media, AJI juga menerbitkan majalah alternatif Independen, yang kemudian dikenal sebagai Suara Independen.

Konsistensi perjuangan AJI menempatkannya dalam barisan kelompok yang mendorong demokratisasi dan menentang otoritarianisme. Hal ini membuahkan pengakuan dari elemen gerakan pro demokrasi di Indonesia, sehingga AJI dikenal sebagai pembela kebebasan pers dan berekspresi.

Pada 18 Oktober 1995, Aliansi Jurnalis Independen atau AJI secara resmi menjadi anggota International Federation of Journalist (IFJ), organisasi jurnalis paling berpengaruh di dunia. Selain itu, cukup banyak organisasi asing yang mendukung aktivitas AJI di Indonesia. Termasuk badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berkantor di Indonesia.

M. RIZQI AKBAR

Baca: AJI Kecam Penghalangan Liputan VOA Indonesia oleh Pengelola Wisma Atlet

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

4 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

3 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

3 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

4 hari lalu

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

Asal-usul Hari Buruh bermula dari tragedi Haymarket yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Mei 1886.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

7 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

17 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

18 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

23 hari lalu

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

24 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

26 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya