Kekerasan pada Warga Papua, Koman: Pelaku Harus Diseret ke Pengadilan Sipil

Reporter

Egi Adyatama

Kamis, 29 Juli 2021 07:13 WIB

Veronica Koman. frontlinedefenders.org

TEMPO.CO, Jakarta - Pegiat HAM Veronica Koman mendesak agar dua orang anggota TNI AU yang melakukan kekerasan pada seorang warga di Papua, diadili lewat pengadilan sipil. Ia mengatakan hal ini perlu dilakukan agar tak ada lagi impunitas terhadap pelaku kekerasan dan rasisme di Papua.

"Permintaan maaf dan langkah dari TNI itu tidak cukup, para pelaku rasis ini harus diseret ke pengadilan sipil supaya lebih transparan," kata Veronica saat dihubungi, Rabu, 28 Juli 2021.

Menurut Veronica Koman, kekerasan semacam ini terus berulang karena adanya impunitas. Sebelumnya, ia mengatakan kepala mahasiswa Papua di Yogyakarta Obby Kogoya juga pernah juga diinjak-injak aparat. Namun justru Obby yang kemudian divonis bersalah oleh pengadilan.

Berkaca dari konflik besar di Papua pada 2019, Veronica Koman mengatakan investigasi terhadap 5 anggota TNI rasis yang jadi pemicu sangat tidak transparan. Nama-nama mereka saja tidak pernah diekspos ke publik.

"Mereka diinvestigasi atas indisipliner, dan bukan karena rasisme. Media mengabarkan mereka diskors, tapi tidak jelas skors ini berapa lama dan dari kapan hingga kapan," kata Veronica.

Advertising
Advertising

Kejadian kekerasan yang dilakukan Polisi Militer ini pun, kata Veronica, bukan merupakan aksi oknum ataupun bukan insidental semata. Hal ini terjadi karena rasisme terhadap Papua telah sistemik dan mendarah daging. "Serda Dimas dan Prada Rian harus dibawa ke pengadilan sipil atas dugaan penganiayaan dan rasisme," kata dia.

Sebelumnya kasus kekerasan yang dialami warga Papua terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Korban tengah terlibat dalam perseteruan dengan pria lainnya di video itu. Kemudian dua anggota TNI AU datang, memiting tangan korban, dan mendorong keluar dari warung ke pinggir jalan.

Anggota TNI AU yang memiting tangan lalu menelungkup korban di atas trotoar. Sedangkan rekannya menginjak kepala korban. Korban hanya terdengar mengerang tanpa melakukan perlawanan. Menurut aktivis HAM Papua, Theo Hesegem, korban merupakan penyandang difabel.

Baca: Kasus Anggota TNI AU Injak Kepala Warga, KSAU Ganti Danlanud Merauke

Berita terkait

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

8 jam lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

9 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

12 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

14 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

19 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

22 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya