PPKM dengan Penyesuaian, Ketua DPR Puan Ingatkan Angka Kematian Masih Tinggi

Reporter

Antara

Senin, 26 Juli 2021 13:09 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah hati-hati dalam menerapkan perpanjangan PPKM level 4 dengan sejumlah penyesuaian. Alasannya, di beberapa daerah sejumlah indikator menunjukkan kasus Covid-19 masih tinggi.

"Meskipun sudah ada tren penurunan kasus, misalnya pada penambahan kasus dan positivity rate, namun di beberapa daerah indikator tersebut justru masih meningkat. Begitu juga angka kematian di sejumlah wilayah masih meningkat signifikan," kata Puan dalam keteranga tertulis, Senin 26 Juli 2021.

Ia berharap PPKM Level 4 bisa menurunkan semua indikator laju penularan COVID-19, termasuk angka kematian saat isolasi mandiri. Pemerintah daerah, kata dia, tidak boleh beralasan kematian tinggi karena banyak pasien isolasi mandiri (isoman) tidak lapor.

"Justru di sana tugas aparat pemda yang dibantu masyarakat untuk terus memantau kondisi wilayahnya selama PPKM level 4 diterapkan," ujarnya.

Dia menjelaskan pemerintah ke depan harus lebih responsif terhadap setiap perubahan kondisi penularan COVID-19 yang terjadi di beberapa daerah. Menurut dia, dalam kondisi penyesuaian PPKM seperti saat ini pemerintah harus lebih sigap mengambil tindakan jika tiba-tiba terjadi peningkatan laju penularan COVID-19.

Advertising
Advertising

"Dalam strategi gas dan rem yang dipakai pemerintah, kalau PPKM level 4 disesuaikan untuk sektor usaha kecil, berarti pemerintah sudah kembali menginjak gas, meski belum sepenuhnya melepas rem," katanya.

Puan juga mengingatkan agar pemerintah tak memainkan data. "Dalam situasi krusial ini, jangan pernah sekali-kali mempermainkan data, misalnya dengan menurunkan testing agar laju penularan seolah-olah tampak terkendali," ujarnya.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu mengingatkan pemerintah untuk terus meningkatkan tes, pelacakan, dan tempat-tempat isolasi terpusat.

Selain itu, dia mengaku bersyukur terkait sektor usaha kecil yang disesuaikan dalam PPKM level 4 karena para pelaku usaha bisa kembali beraktivitas dan bergotong royong menggerakkan ekonomi rakyat.

Namun Politikus PDIP ini mengingatkan agar para pelaku usaha ikut bergotong royong dalam menerapkan protokol kesehatan dan taat pada aturan yang ada.

“Misalnya kalau warung makan diizinkan buka sampai pukul 20.00 WIB, jangan sampai ada yang lewat waktu dan durasi waktu makan 20 menit, kita sadar hal ini paling sulit diawasi petugas. Karena itu perlu kesadaran tinggi para pedagang untuk taat aturan tanpa harus diawasi," katanya.

Puan meminta pemerintah harus memperhatikan masyarakat pekerja nonesensial yang berpenghasilan harian dan bantuan sosial harus dipastikan sudah sampai di tangan mereka. Menurut Puan Maharani, DPR RI akan mengawal dan mengawasi distribusi bantuan sosial agar tepat sasaran.

Baca: Mensos Risma: Program Bansos Sudah Berjalan Sebelum PPKM Level 4

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

3 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

9 hari lalu

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya