Dituding Politikus Nasdem Tak Bisa Urus BLT Dana Desa, Begini Jawaban Mendes

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Sabtu, 24 Juli 2021 07:14 WIB

Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar memberikan sambutan pada pembukaan Rakoor dan Serah Terima Jabatan kepala Balai Besar dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Rabu (16/6).Foto : Angga/KemendesPDTT

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menjelaskan penyebab lambannya pencairan bantuan langsung tunai dana desa (BLT dana desa) Menurut Halim, dana mandek di daerah.

"Ada beberapa Pemda yang kurang cepat dalam memfasilitasi desa, antara lain karena ada perubahan personel kepala OPD, baik karena pensiun, juga karena kebijakan kepala daerah (demi peningkatan kinerja OPD, karena penataan SOTK, dll) juga karena ada transisi kepemimpinan desa (Pilkades serentak), dan lain-lain," ujar Abdul Halim Iskandar saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Juli 2021.

Catatan Menteri Keuangan, memasuki semester II/2021, realisasi anggaran transfer dana desa atau BLT Desa masih rendah. Dari total anggaran Rp28,8 triliun, realisasi per 19 Juli 2021 baru mencapai Rp6,11 triliun atau setara dengan 21,2 persen dari pagu.

Pemerintah pusat mempertimbangkan opsi intercept, atau mengambil alih transfer ke daerah jika penyerapan masih lambat.

Halim menyebut, opsi tersebut memang sedang dikaji. "Ini salah satu bentuk upaya mitigasi risiko, agar dana desa dimanfaatkan sesuai peruntukan dan sesuai target yang ditetapkan, sehingga tidak ada satu pun warga desa yang terkena dampak Covid-19 yang tidak terfasilitasi pemerintah," tuturnya.

Advertising
Advertising

Halim berjanji upaya percepatan terus dilakukan dengan pengawalan langsung ke desa-desa, penyederhanaan mekanisme, serta relaksasi aturan oleh Kemenkeu. "Sekarang boleh ngerapel sampai 3 bulan penyaluran BLT Dana Desa di mana sebelumnya harus dilakukan setiap bulan," ujar dia.

Sebelumnya politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengingatkan, di tengah pandemi Covid-19 ini seharusnya pembantu presiden yang mengurusi masalah desa seharusnya bisa mengawal program BLT Desa dengan baik.

"Ke mana sense of crisis-nya? Padahal efek pandemi ini yang paling menderita adalah rakyat kecil di pedesaan,” kata Irma lewat keterangan tertulis, Kamis, 22 Juli 2021. "Jangan-jangan dana tersebut malah disimpan di bank,” tuturnya.

Berita terkait

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

8 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

9 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

9 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

23 hari lalu

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

Pemerintah telah menyalurkan tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp 40,77 triliun per hari Selasa, 9 April 2024. Seperti apa rinciannya?

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

24 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

25 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu: Penyaluran THR untuk ASN Hampir 100 Persen, Tembus Rp 36,93 Triliun

29 hari lalu

Kemenkeu: Penyaluran THR untuk ASN Hampir 100 Persen, Tembus Rp 36,93 Triliun

Kementerian Keuangan mengumumkan perkembangan pembayaran tunjangan hari raya atau THR untuk aparat sipil negara (ASN) per 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

DJP Ingatkan Wajib Pajak Sampaikan Realisasi PPS, Hari Ini Batas Terakhir

33 hari lalu

DJP Ingatkan Wajib Pajak Sampaikan Realisasi PPS, Hari Ini Batas Terakhir

DJP mengatakan Wajib Pajak orang pribadi yang mengikuti Program Pengungkkapan Sukarela (PPS) wajib menyampaikan realisasi PPS.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Terakhir Lapor SPT Tahunan, Ditjen Pajak Buka Layanan di Luar Kantor

33 hari lalu

Hari Ini Terakhir Lapor SPT Tahunan, Ditjen Pajak Buka Layanan di Luar Kantor

Kantor Pajak akan tetap buka pada hari ini, Ahad, 31 Maret 2024, untuk melayani masyarakat melapor SPT Tahunan.

Baca Selengkapnya