Kepala BIN Ingatkan Jangan Termakan Hoax Vaksin Covid-19

Reporter

Tempo.co - DS

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 21 Juli 2021 23:31 WIB

Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan (kiri) meninjau vaksinasi pelajar di SMPN 1 Semarang, Jawa Tengah, Rabu 21 Juli 2021/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara, Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan mengingatkan masyarakat agar tidak termakan ucapan hoax soal vaksin yang menyesatkan di berbagai media sosial. "Vaksin ini penting. Virus Covid-19 ini nyata. Sudah memakan korban banyak," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 21 Rabu 2021.

Budi Gunawan mengatakan bahwa korban akibat Covid-19 tidak hanya ada di Indonesia, namun di semua negara. Ia mengingatkan agar semua orang harus pro-aktif untuk divaksin. Harapannya, ketika orang sudah mengikuti vaksinasi maka kemungkinan untuk sembuh setelah terinfeksi akan lebih besar. “WHO menegaskan pandemi ini masih panjang dan berujung menjadi penyakit musiman, oleh karena itu, kita harus terus mengantisipasi hal ini dengan menerapkan protokol kesehatan dan segera vaksin untuk meningkatkan imun,” katanya.

Ia pun mengimbau agar masyarakat disiplin dalam protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dobel. Maklum, varian baru Covid-19 penularannya cepat, lebih ganas, dan bisa menembus beberapa masker yang tipis. Penerapan protokol kesehatan, dinilainya sebagai kunci untuk pencegahan juga hindari kerumunan lebih dari lima orang, termasuk menjaga jarak.

“Pemerintah sangat peduli menyelamatkan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, warga saling bahu membahu mendukung pemerintah. Bila kita bersatu, maka Indonesia bisa menghadapi pandemi ini. Untuk Indonesia yang sehat,” kata Budi Gunawan.

BIN siapkan 3 ribu vaksin dan 3 ribu bantuan sosial untuk pelajar SMP-SMA dan warga di wilayah Jawa Tengah. hal ini dilakukan agar tercipta kekebalan komunitas atau herd immunity pada akhir 2021. “Bapak Presiden telah memerintahkan BIN untuk menyelenggarakan vaksinasi bagi pelajar SMP-SMA setelah sebelumnya para guru-guru telah divaksin,” ujar Budi Gunawan.

Advertising
Advertising

BIN mengadopsi sistem door to door dari beberapa negara, seperti di Afrika, Eropa, beberapa negara Asia, termasuk Amerika Serikat. Dengan sistem door to door diharapkan dapat membantu tercapainya target 70 persen masyarakat yang divaksinasi.

Sistem door to door ini dinilai paling efektif, karena bisa menjangkau sampai 59 -70 persen masyarakat secara keseluruhan di negara masing-masing. Diharapkan hal ini juga terjadi di Indonesia. “Hari ini, kami turun di Jawa Tengah, seperti sebelumnya di Jawa Barat dan Banten saat ini juga dilakukan serentak di lima provinsi lainnya, yaitu Jawa Barat, Banten, Kalimantan Timur, Riau, dan Sulawesi Selatan, merupakan daerah zona merah, tapi angka vaksinasi masih minim,” katanya.

Vaksinasi door to door dilakukan di rumah tangga, karena klaster rumah tangga meningkat tajam, apalagi zona hitam, seperti Jawa Tengah (Jateng). Pertimbangannya adalah perumahan padat penduduk dan masih minim terjangkau program vaksinasi karena keterbatasan akses mereka dan pemberlakuan PPKM Darurat, sehingga mereka takut keluar rumah untuk mengatasi atau mendatangi kerumunan.

Baca: BIN Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk 30 Ribu Pelajar SMP-SMA

Berita terkait

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

2 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

3 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

4 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

4 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

4 hari lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

10 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya