Ulama Minta TNI dan Polri Menyisir Warga Kelaparan Akibat PPKM Darurat

Reporter

Antara

Rabu, 21 Juli 2021 20:45 WIB

Petugas gabungan TNI-Polri mengalihkan arus lalu lintas pengendara di pos penyekatan pembatasan mobilitas saat PPKM Darurat di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin, 5 Juli 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pengasuh Pondok Pondok Pesantren API Syubbanul Wathon, Kecamatan Tegalrejo, Magelang, KH M. Yusuf Chudlori meminta TNI/Polri membentuk tim patroli yang bergerak ke kampung-kampung untuk mencari warga yang kelaparan akibat PPKM Darurat.

"Tim ini berpatroli ke kampung-kampung mengecek warga yang lapar dan telantar atau tidak. Pasti ada juga warga yang tidak berani melapor atau tidak punya akses ke siapa pun, inilah yang harus dicari," kata Gus Yusuf, sapaan akrab Yusuf Chudlori di Magelang, Rabu, 21 Juni 2021.

Ia mengungkapkan fenomena sosial itu dapat dijumpai terutama terjadi di kota-kota, khususnya yang menimpa warga perantauan. Karena tidak terdaftar di RT tempat tinggalnya, dan juga mungkin tidak punya saudara dan tetangga, kata Gus Yusuf, mereka akhirnya telantar.

"Ada yang sempat minta ke saya, dia tidak punya beras sama sekali. Bayangkan bagaimana kalau warga yang tidak berani meminta atau menginformasikan kondisinya," ujarnya.

Menurut Gus Yusuf, TNI /Polri merupakan perangkat negara yang paling lengkap sampai ke tingkat bawah dan tingkat disiplinnya tinggi. Harapannya, setiap anggota TNI/Polri dalam menjaga kamtibmas sekaligus berpatroli mencari warga yang kelaparan karena hal ini juga sejalan dengan anjuran Presiden Joko Widodo bahwa harus ada percepatan pemberian bantuan sosial ke masyarakat.

"Berkaca pada riwayat Sayyidina Umar, bahwa pemimpin itu jangan tidur dulu sebelum rakyatnya tidur. Sayyidina Umar dulu selalu keliling tiap malam, memastikan umatnya yang belum makan. Insya Allah kalau ini dilakukan berkah, manfaat dan kita semua selamat," katanya mengenai imbas PPKM Darurat.

Baca Juga: Jalanan Masih Ramai, Jokowi Minta Penyekatan PPKM Darurat Dievaluasi

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

7 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

11 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

16 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

1 hari lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya