Jaksa Cecar Juliari Batubara yang Tak Tahu Penunjukkan Vendor Bansos Covid-19

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Senin, 19 Juli 2021 16:10 WIB

Terdakwa mantan Menteri Sosial Juliari Batubara mendengarkan kesaksian anggota Komisi II DPR Ihsan Yunus dalam sidang lanjutan kasus korupsi bantuan sosial (Bansos) Covid-19 di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 21 Maret 2021. Dalam perkara ini, KPK mendakwa Juliari menerima suap sebanyak Rp 32 miliar dari pengadaan bansos Covid-19 yang diduga diberikan dari para vendor penyedia bansos. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi mencecar mantan Menteri Sosial Juliari Batubara lantaran tak mengetahui secara detail penunjukan perusahaan yang menjadi rekanan penyedia pengadaan bansos Covid-19.

Awalnya, JPU KPK mempertanyakan perusahaan PT Anomali Lumbung Artha yang tercatat menjadi vendor Bansos Covid-19.

"Pada saat itu saudara Adi Wahyono (eks pejabat pembuat komitmen) menyampaikan bahwa sudah ada perusahaan yang sanggup bersedia dan akan menjalankan distribusi Bodetabek yaitu ALA itu," jawab Juliari saat menghadari sidang lanjutan kasus dugaan korupsi bantuan sosial Covid-19 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Senin, 19 Juli 2021.

JPU kemudian menanyakan maksud catatan Juliari yang menulis '500' untuk PT Anomali Lumbung Artha.

"Kalau 500 ini maksudnya apa ini?" tanya jaksa.

Advertising
Advertising

"500 itu 500 ribu paket," kata Juliari.

"Apakah tidak dijelaskan oleh Pak Adi kenapa PT ALA ini yang mendapatkan kuota di Bodetabek dengan jumlah 550," tanya jaksa.

"Pada saat itu beliau Adi Wahyono hanya menyampaikan bahwa untuk distribusi, penyedia di Jabodetabek yang menyanggupi hanya PT ALA tersebut. Saya tidak tanya lebih spesifik lagi, tapi basic-nya selama perusahaan itu mau dan sanggup, bisa sesuai aturan yang berlaku, ya, silakan saja," jawab Juliari.

Juliari menyatakan seluruh pekerjaan itu diurus oleh anak buahnya. Selanjutnya, JPU KPK mencecar politikus PDIP itu apakah pernah memberikan arahan atau perintah instruksi kepada Adi Wahyono untuk memungut uang dari penyedia yang sudah ditunjuk. Juliari pun membantah.

"Apakah terdakwa mengetahui ada informasi atau pemungutan yang dilakukan Adi Wahyono atau Matheus Joko Santoso terkait pengadaan bansos ini, mengumpulkan sejumlah uang, laporan dari baik itu bawahan, sekjen, dirjen?" tanya jaksa.

"Saya tidak pernah mengetahui dan tidak pernah ada yang melaporkan ke saya," jawab Juliari.

"Tadi kan terdakwa mengatakan bahwa program bansos ini kan atensi khusus sebagaimana arahan presiden dalam terbatas kabinet. Saudara mengatakan bahwa mengadakan rapat secara khusus biar pelaksanaan ini berjalan dengan baik sebagaimana harapan pemerintah. Apa yang saudara lakukan dengan itu? Saudara enggak pernah pantau?" cecar jaksa.

"Itu antara lain adalah mekanisme saya melakukan pengawasan kontrol, dan juga diskusi apabila ada yang permasalahan yang harus diputuskan. Di samping itu rutin saya mengikuti bahkan memonitor ketat, kami ada buat WA grup pejabat yang terkait langsung dengan program bansos sembako, dan kalau ada yang mau saya tanyakan detail. Biasanya saya panggil dirjen dan direktur, jadi pengawasannya seperti itu," kata Juliari Batubara.

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

5 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

6 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

6 jam lalu

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, lakukan kunjungan kerja ke RSUD Umbu Rara Meha dan Puskesma Lewa, di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Desa Pambotanjara

6 jam lalu

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Desa Pambotanjara

Salah satu warga Desa Pambotanjara, dengan langkah pasti, masuk ke area instalasi pengolahan air terpadu, pemberian Kementerian Sosial untuk membantu pemenuhan air bersih masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

12 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

14 jam lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

14 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya