Koalisi Warga Desak Pemerintah Cabut Aturan Vaksin Berbayar

Minggu, 18 Juli 2021 13:03 WIB

Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 pada pelajar di SMAN 20 Jakarta Pusat, Kamis, 1 Juli 2021. Vaksinasi untuk anak selanjutnya akan dilaksanakan di sekolah-sekolah lain di seluruh Jakarta untuk menekan penularan Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Warga untuk Keadilan Akses Kesehatan mengapresiasi pemerintah yang membatalkan vaksin gotong royong untuk individu alias vaksin berbayar. Kendati begitu, Koalisi menyatakan keputusan Presiden Jokowi itu tidak cukup.

"Kami sangat mengapresiasi, tapi ini saja tidak cukup tentu saja," kata perwakilan Koalisi, Irma Hidayana, dalam konferensi pers, Ahad, 18 Juli 2021. Pendiri Koalisi Warga Lapor Covid-19 ini mengatakan pemerintah harus mencabut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 yang menjadi dasar rencana vaksinasi berbayar tersebut.

Sebelum aturan itu dicabut, kata dia, masyarakat perlu waspada apabila kebijakan itu bakal diterapkan kembali. "Sebelum PMK 19 Tahun 2021 dicabut oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saya kira kita masih harus waspada dan harus tetap mendesak dicabutnya PMK ini," kata Irma.

Bila tak dicabut, Irma khawatir aturan tersebut disalahgunakan untuk menghidupkan kembali rencana vaksinasi berbayar. Dia mengingatkan sejarah menunjukkan bahwa apa yang disampaikan para pemangku kebijakan selama ini tidak melulu sama dengan kebijakan di lapangan.

"Karena itu kami mengingatkan kepada Presiden dan jajarannya untuk mengingatkan Menkes sesegera mungkin mencabut PMK 19 2021 dan menggantinya dengan PMK baru yang menghilangkan sama sekali unsur vaksinasi berbayar," ujarnya.

Advertising
Advertising

Staf Penanganan Publik Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat, Dominggus Christian, mengatakan Koalisi akan tetap mengawal apakah instruksi Presiden Jokowi soal vaksin Covid-19 gratis itu diterjemahkan dengan baik oleh jajarannya. Ia mengatakan, publik sudah dapat menilai bahwa kebijakan elite kerap tidak sinkron dengan yang terjadi di lapangan.

Menurut Dominggus, Koalisi Warga akan tetap menyiapkan permohonan uji materi ke Mahkamah Agung. Ia pun mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam rencana permohonan uji materi tersebut.

Presiden Jokowi memutuskan membatalkan program vaksin berbayar. Keputusan itu disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada Jumat, 16 Juli 2021.

"Setelah mendapatkan masukan dan juga respons dari masyarakat, Presiden telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma semuanya dibatalkan dan dicabut," kata Pramono dalam keterangannya.

Baca juga: Batalkan Vaksinasi Berbayar, Jokowi Pastikan Seluruh Vaksin Covid-19 Gratis

BUDIARTI UTAMI PUTRI | EGI ADYATAMA

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 menit lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

1 jam lalu

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

Kemenpan RB menyiapkan jumlah formasi yang cukup besar bagi kejaksaan agung dan MA untuk formasi rekrutmen CPNS pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

2 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

2 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

3 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

5 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

6 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

7 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya