Sebut Covid-19 Makin Kronis, Ibas Minta Pemerintah Lebih Perhatikan Para Nakes

Jumat, 16 Juli 2021 18:34 WIB

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas membacakan ikrar kesetiaan di tangga Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 15 Maret 2021. Fraksi Partai Demokrat DPR RI yang dipimpin oleh Ibas membacakan ikrar kesetiaan, tunduk, patuh pada konstitusi Partai Demokrat yang telah menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Demokrat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono meminta pemerintah agar lebih memperhatikan para tenaga kesehatan. Pria yang akrab disapa Ibas ini mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini semakin kronis dengan terus melonjaknya kasus.

Menurut Ibas, masyarakat menaruh harapan tinggi kepada para tenaga kesehatan. Maka dia pun meminta pemerintah benar-benar memperhatikan para dokter, perawat, hingga relawan medis.

"Alkesnya, kesejahteraannya, serta insentifnya, dan yang pasti keselamatannya. Pemerintah harus hadir dan berikan perhatian lebih," kata Ibas dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 Juli 2021.

Ibas mengatakan, penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia terus mencetak rekor. Ia juga menyinggung sejumlah pendapat bahwa Indonesia bisa menjadi episentrum Covid-19 di Asia menyalip India.

"PPKM darurat pun belum menunjukkan hasil yang signifikan, meskipun pemerintah sudah memperketat aturan di semua lini," kata putra bungsu Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, lanjutnya, para tenaga kesehatan sudah sangat kelelahan akibat membludaknya jumlah pasien Covid-19. Bahkan, kata dia, tak sedikit nakes yang ikut terpapar virus tersebut.

Ibas juga menyemangati para dokter, perawat, dan relawan medis. Menurut Ibas, kelelahan mereka turut dia rasakan.

"Tetap semangat! Para dokter, nakes, dan relawan. Lelahmu jadi lelahku juga," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Dia juga mendoakan agar seluruh tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 diberikan keselamatan.

Merujuk data dari Koalisi Warga Lapor Covid-19, hingga 16 Juli 2021, terdapat 1.329 tenaga kesehatan yang gugur. Jumlah nakes yang meninggal pada bulan Juli 2021 ini mencapai angka tertinggi selama 1,5 tahun pandemi, yakni sebanyak 185 orang.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

18 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

23 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya