BNPB Investigasi Dugaan Keterlibatan Pegawainya saat Karantina Mandiri

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Jumat, 16 Juli 2021 17:22 WIB

Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito inspeksi ke fasilitas karantina untuk mereka yang akan perjalanan internasional dan pekerja migran Indonesia pada Ahad, 4 Juli 2021. (Dok/Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menginvestigas dugaan keterlibatan pegawainya dalam pelaksanaan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri. Pelaksanaan karantina tersebut diduga terdapat kejanggalan.

“Jika benar ada BNPB terlibat di situ, tentu secara internal akan kami investigasi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam diskusi daring, Jumat, 16 Juli 2021.

Muhari mengatakan pihaknya akan mencari identitas pegawai tersebut. Bila ditemukan pelanggaran, maka akan diberi sanksi. Muhari mengatakan pegawai BNPB seharusnya tak terlibat dalam pelaksanaan karantina mandiri pelaku perjalanan luar negeri. Sebab, BNPB hanya bertugas sebagai regulator. Sementara, pelaksanaan dilakukan oleh kantor kesehatan pelabuhan di bawah Kementerian Kesehatan dibantu personel TNI dan Polri.

Selain menginvestigasi internal, BNPB juga akan memanggil pihak manajemen hotel untuk dimintai klarifikasi. “BNPB saat ini sedang memanggil pihak manajemen dari dua hotel yang disebutkan dalam liputan media untuk mengklarifikasi,” kata Muhari. Muhari mengatakan BNPB akan meminta menajemen hotel memberikan klarifikasi secara tertulis. “Kami akan meminta manajemen hotel mengklarifikasi ini hitam di atas putih,” ujar dia.

Pemerintah mewajibkan pelaku perjalanan luar negeri menajalani karantina selama 8 hari—sebelumnya 5 hari. Khusus pelajar, buruh migran dan pegawai negeri sipil menjalani karantian di Wisma Atlet, Jakarta secara gratis. Sisanya harus menjalani isolasi mandiri di hotel yang disetujui pemerintah.

Advertising
Advertising

Majalah Tempo edisi 10 Juli 2021 menemukan kejanggalan pelaksanaan karantina di sejumlah hotel. Salah satunya dialami oleh Muljono Handjaja, WNI yang baru pulang dari Singapura.

Pada 25 Juni 2021, dia mengaku mendapatkan kabar dari anggota staf Hotel Indonesia Kempinski dan petugas BNPB bahwa dirinya positif Covid-19. Kabar itu datang setelah lima hari menjalani karantina di hotel tersebut. Padahal uji usap pertama yang dijalani Muljono dan istrinya di lantai bawah hotel tersebut pada 20 Juni 2021 menyatakan negatif. Dia membayar Rp 16,13 juta untuk kamar tipe deluxe dan layanan lainnya selama lima hari di Kempinski.

Setelah hasil tes kedua keluar, Muljono meminta pengujian ulang di laboratorium berbeda, namun dilarang. Dia lalu dipindahkan ke Hariston Hotel & Suites di Penjaringan, Jakarta Utara. Di hotel itu dia membayar Rp 13,2 juta untuk isolasi mandiri selama 10 hari termasuk tes PCR dua kali. Dia menghubungi sejumlah kenalannya untuk mengulang tes PCR, namun sia-sia karena orang luar tak boleh menemuinya. Barulah pada 29 Juni 2021, petugas kesehatan dari kepolisian datang ke Hariston dan memeriksa Muljono. Hasil uji usap di dua laboratorium berbeda menunjukkan bahwa Muljono bebas Covid-19.

Marketing Communication Coordinator Hotel Indonesia Kempinski Richo Prafitra enggan menjawab pertanyaan dari Majalah Tempo. “Mohon maaf kami tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut,” kata dia. Adapun Dio dari Hariston Hotel & Suites irit berkomentar. “Silakan datang ke hotel, bertemu dengan satgas dan manajemen,” kata dia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku sudah mendengar laporan permainan uang dalam karantina mandiri. Dia mengatakan tak akan melindungi anak buahnya yang terlibat. “Silakan di bawa ke ranah hukum,” kata dia.

Berita terkait

Alur dan Besaran Bantuan Perbaikan Rumah Korban Terdampak Gempa Garut dari BNPB

1 hari lalu

Alur dan Besaran Bantuan Perbaikan Rumah Korban Terdampak Gempa Garut dari BNPB

BNPB terus mengupayakan penanggulangan dampak gempa Garut.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

1 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

1 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

1 hari lalu

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

2 hari lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

2 hari lalu

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

Dua kali tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi lalu menimbun sembilan warga. Tiga di antaranya tewas.

Baca Selengkapnya

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

3 hari lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

4 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

5 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya