Kemenkes Atasi Kekurangan Nakes Covid-19 dengan Tambah Relawan

Kamis, 1 Juli 2021 17:11 WIB

Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menambah perekrutan relawan demi mengatasi kekurangan tenaga kesehatan untuk menangani Covid-19. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, selain dilakukan Kemenkes perekrutan juga dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Kekurangan SDM diatasi dengan menambah relawan," kata Nadia ketika dihubungi, Kamis, 1 Juli 2021.

Nadia mengatakan relawan dokter umum dan perawat akan diambil dari lulusan-lulusan baru pendidikan kedokteran dan keperawatan. Adapun untuk tenaga surveilans, relawan akan direkrut dari lulusan pendidikan kesehatan masyarakat.

"Tergantung kebutuhan ya, apakah perawat, dokter umum, atau petugas surveilans," ujar Nadia.

Sejumlah daerah melaporkan kekurangan tenaga kesehatan untuk menangani pasien Covid-19. Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji, mengaku mendapat laporan 27 rumah sakit rujukan Covid-19 mulai banyak kekurangan sumber daya tenaga kesehatan lantaran para nakes turut terpapar Covid-19.

Advertising
Advertising

Pengurus Besar Persatuan Ikatan Dokter Indonesia juga mencatat ada 26 dokter yang meninggal sepanjang Juni 2021. IDI pun meminta agar para tenaga kesehatan disuntik vaksin dosis ketiga. Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto mengatakan booster ini demi melindungi keselamatan para nakes sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.

Sebab kata Slamet, ada puluhan dokter yang meninggal kendati telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Vaksinasi nakes dilakukan pada gelombang pertama Januari-Februari lalu dengan vaksin Sinovac.

"Ini sebagian besar dokter yang meninggal sudah divaksin dua kali, artinya ini terkait efikasi vaksin," kata Slamet dalam diskusi virtual, Selasa, 29 Juni 2021.

Ihwal efikasi Sinovac, Nadia mengatakan Kemenkes belum memegang data dari para peneliti. Adapun mengenai vaksin dosis ketiga, ia berujar Kemenkes saat ini masih menunggu publikasi atau kajian ilmiah serta rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Terkait dosis ketiga kami masih menunggu publikasi ataupun kajian ilmiahnya, serta rekomendasi dari ITAGI maupun organisasi profesi," kata Nadia.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Rekor Baru, Kasus Covid-19 per 1 Juli 2021: Positif Tambah 24.836, Meninggal 504

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

22 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya