Listrik Andal, PLN Siap Dukung Industri Kalimantan
Kamis, 24 Juni 2021 18:04 WIB
INFO NASIONAL – PT PLN (Persero) siap mendukung pertumbuhan usaha pelaku bisnis, industri, dan investasi pertambangan di Kalimantan. Cadangan daya dan interkoneksi saat ini, cukup memadai memenuhi kebutuhan industri. Komitmen tersebut disampaikan Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan, Muhammad Iqbal Nur, Rabu (23/6).
Dalam acara “Customer Smelters dan Stakeholder Gathering” di Ruang Integritas, Kantor PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat, Iqbal menyampaikan bahwa sistem kelistrikan PLN cukup andal di Kalimantan.
Untuk sistem kelistrikan Khatulistiwa yang melayani Provinsi Kalimantan Barat, PLN memiliki daya mampu sekitar 634,2 MW hingga akhir Mei 2021. Sementara beban puncak tertinggi sebesar 412,8 MW.
Sedangkan sistem interkoneksi yang melayani Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah, memiliki daya mampu sebesar 1.578,3 MW dengan beban puncak tertinggi sebesar 1.265,497 MW. Adapun sistem interkoneksi ketiga provinsi tersebut memiliki cadangan daya sebesar 312,813 MW.
"Dengan reserve margin sebesar 221,4 MW, atau sekitar 35 persen dari daya mampu di sistem kelistrikan Khatulistiwa, PLN siap mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalbar selama permintaan tetap ada," ujar Iqbal.
Dengan kesiapan energi tersebut, Iqbal meminta pelaku usaha tidak ragu, dan berupaya mendorong perekonomian melalui berbagai potensi yang dimiliki. "Jangan ragu, PLN siap untuk melistriki daerah-daerah yang memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalbar. Mari kita saling bergandengan tangan, menjadikan Kalbar terus bersinar terang, dan menjadi sumber energi utama di Kalimantan," ucapnya.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN, Bob Saril, menyatakan bahwa PLN siap bersinergi dengan berbagai pihak terkait untuk mendorong potensi yang dimiliki. "Untuk memberikan layanan terbaik guna menunjang pertumbuhan usaha para pelaku bisnis dan industri, kami butuh dukungan stakeholder khususnya pemerintah daerah. Kami siap berkomunikasi dengan para pelanggan dan calon pelanggan untuk meningkatkan ekonomi di Kalimantan," ujar Bob.
Sedangkan Gubernur Kalbar, Sutarmidji, mengajak pelaku industri memanfaatkan penyediaan daya yang dimiliki PLN. Selain lebih efektif, biaya perusahaan juga lebih murah.
"Bagi pelaku usaha bisnis dan industri, menggunakan listrik PLN pastinya lebih efektif dan efisien, biaya produksi pastinya akan jauh lebih murah. Saya berharap smelter-smelter yang akan dibangun di Kalbar sepenuhnya menggunakan listrik dari PLN," ujar Sutarmidji.
Dengan potensi sumber daya alam yang besar, Kalbar saat ini memiliki sejumlah industri pertambangan yang sedang menggeliat. Kalbar juga memiliki pelabuhan laut internasional yang akan berkembang menjadi kawasan industri yang pastinya membutuhkan energi listrik dalam jumlah yang besar.
Sutarmidji juga berpesan agar PLN melanjutkan tugasnya untuk melistriki desa-desa yang belum berlistrik. Pasalnya, banyak desa yang memiliki potensi pengembangan ekonomi masyarakat, seperti sektor pertanian dan perkebunan, serta para pelaku UMKM.
"Untuk menggerakkan usaha pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi tentunya dibutuhkan energi listrik, terutama menggerakkan mesin produksi. Saya berharap PLN dapat terus meningkatkan mutu layanannya agar dapat mendorong pertumbuhan perekonomian di Kalimantan Barat," katanya.
Acara “Customer Smelters dan Stakeholder Gathering” yang mempertemukan PLN, Pemerintah Daerah diwakilkan oleh Gubernur Sutarmidji, serta stakeholder pelanggan bisnis dan industri se-Kalimantan ini merupakan salah satu program customer retention yang dilaksanakan PLN dalam upaya memahami kebutuhan pelanggan. (*)