Sejumlah pasien positif Covid-19 melakukan senam pagi di halaman Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 21 Juni 2021. Ruangan di stadion tersebut difungsikan kembali sebagai rumah sakit darurat perawatan pasien Covid-19 setelah keterisian ruang perawatan Covid-19 di rumah sakit di Bekasi semakin menipis. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta pemerintah mewaspadai peningkatan penularan Covid-19 pada kelompok umur 0-18 tahun. Menurutnya saat ini jumlahnya terus bertambah.
"Saat ini mulai terlihat anak-anak yang mendapat perawatan dan isolasi di rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Kewaspadaan yang tinggi terhadap anak-anak harus diterapkan untuk mencegah penularan lebih luas lagi," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Senin, 21 Juni 2021.
Catatan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta per Ahad, 20 Juni 2021, jumlah pasien anak-anak yang dirawat di RS Wisma Atlet mencapai 10 persen dari total pasien. Artinya, dari 6.042 orang yang dirawat, sejumlah 604 pasien adalah anak-anak.
Sementara data Satgas Penanganan Covid-19 di hari yang sama menunjukkan 12,5 persen dari total kasus positif secara nasional merupakan anak usia 0-18 tahun. Artinya, dari total 1.989.909 kasus sebanyak 248.739 di antaranya adalah anak-anak dan balita.
Yang sangat memprihatinkan, ujar Lestari, mengutip data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tingkat kematian atau case fatality rate anak terkonfirmasi Covid-19 mencapai 3 persen - 5 persen. Berdasarkan kondisi tersebut, Lestari menilai kondisi anak-anak yang terpapar Covid-19 sangat rawan. Ia pun berharap para orang tua dan masyarakat meningkatkan kepeduliannya terhadap risiko tersebut.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menyarankan penerapan pola hidup sehat serta disiplin protokol kesehatan harus diterapkan di lingkungan rumah tangga. "Bagi para pemangku kepentingan, indikasi meluasnya paparan Covid-19 ke kelompok usia anak-anak harus menjadi pertimbangan penting dalam menerapkan kebijakan pengendalian Covid-19," kata Lestari.
Ia berharap penanganan lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi saat ini harus ditangani dengan segera lewat kebijakan yang tepat. Diskursus terkait kebijakan apa yang sebaiknya diterapkan, menurut dia, jangan diperdebatkan di area publik. "Karena berpotensi menciptakan kebingungan masyarakat dalam pelaksanaannya," kata dia.
Di masa kritis dalam pengendalian ledakan kasus penularan Covid-19 saat ini, ia menilai dibutuhkan ketegasan dalam pelaksanaan kebijakan sehingga terbentuk kepastian bagi semua pihak. "Karena kebingungan masyarakat dalam menyikapi kebijakan pengendalian Covid-19 berpotensi menyebabkan masyarakat abai terhadap kebijakan tersebut," kata Lestari.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?