Ancaman Covid-19 Varian Delta, Epidemiolog: Potensi Ledakan Kasus Setelah Juli

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 15 Juni 2021 09:31 WIB

Petugas medis melakukan tes usap antigen kepada pedagang di pusat perbelanjaan Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 27 Mei 2021. Pasca libur lebaran Forkopimda Kabupaten Bekasi melakukan swab tes antigen kepada 202 pedagang guna mencegah penyebaran COVID-19. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman meminta pemerintah mewaspadai penyebaran varian Covid-19 delta (B.1.617.2) asal India yang sudah masuk di sejumlah wilayah di Indonesia.

Dicky menyebut, varian ini memenuhi kriteria super strain karena selain cepat menular, varian delta juga meningkatkan derajat keparahan gejala dan mempengaruhi efektivitas vaksin. Berbagai studi saat ini menyatakan hanya vaksin jenis Pfizer dan AstraZeneca yang tidak terpengaruh oleh varian delta.

"Varian Delta yang nanti akan menjadi pencetus ledakan kasus di Indonesia ini, memenuhi kriteria sebagai super strain. Ini adalah ancaman epidemi di tengah pandemi. Ini amat serius," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Senin, 14 Juni 2021.

Data pemerintah menunjukkan varian ini masuk ke Indonesia pada Mei lalu. Berdasarkan permodelan di sejumlah negara, ujar Dicky, varian delta meledak 3-6 bulan pasca pertama kali ditemukan. "Jadi ledakan kasus di Kudus saat ini misalnya, bukan akibat varian delta. Masih terlalu cepat itu. Kalau masuk Mei, berarti kita punya PR besar potensi ledakan kasus pasca Juli," ujarnya.

Berdasarkan data Kemenkes per 13 Juni yang diperoleh Tempo, sudah ditemukan 104 kasus varian delta di lima provinsi yaitu Sumatera Selatan 3 kasus (Palembang, Prabumulih, Penukal Abab Lematang Ilir), DKI Jakarta 20 kasus, Jawa Tengah 75 kasus (Kudus, Brebes, Cilacap), Kalimantan Tengah 3 kasus (Gunung Mas, Palangkaraya) dan Kalimantan Timur 3 kasus (Samarinda).

Menurut Dicky, pemerintah perlu mengubah strategi penanganan Covid-19 untuk meredam terjadinya ledakan kasus akibat varian delta ini.

"Tiga kombinasi strategi yang harus dilakukan, yakni; melakukan testing yang masif dan agresif, vaksinasi masif, hingga lockdown. Ini semua selama ini berat untuk Indonesia. Tapi, kita harus benar-benar siapkan itu," ujar dia.

DEWI NURITA

Baca: Pokja Genetik UGM Sebut Covid-19 Varian Delta Turunkan Respon Sistem Imun

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

3 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya