Kata Pengamat CSIS soal Medsos, Elektabilitas Capres, dan Sindiran Puan Maharani

Senin, 7 Juni 2021 13:10 WIB

Anggota Fraksi PDIP DPR RI berfoto dengan pose menunjuk Puan Maharani bersama di gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh yang disebut-sebut berpotensi maju di Pilpres 2024 menggunakan media sosial untuk memoles citra mereka. Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menyebut setidaknya ada empat tokoh yang terlihat dominan memanfaatkan medsos.

Mereka ialah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

"Mereka saya kira serius menggarap medsos ini dan dugaan saya punya tim profesional untuk mengelola medsos," kata Arya kepada Tempo pada Selasa, 1 Juni lalu.

Arya mengatakan, hal ini terlihat dari peningkatan pengikut, baik di kanal Instagram dan Twitter maupun subsribers di Youtube. Kedua, terlihat dari kemampuan empat tokoh tersebut membaca isu yang tengah ramai diperbincangkan publik.

"Sehingga ketika mencuit satu persoalan atau ada satu aktivitas, langsung viral. Saya kira mereka melakukan riset yang baik di sosmed," ujar Arya.

Advertising
Advertising

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan media sosial menjadi saluran bagi para tokoh itu untuk memamerkan apa yang mereka kerjakan kepada publik. Ini mengingat jangkauan internet dan media sosial masing-masing sudah mencapai sekitar 73 persen dan 60 persen di kalangan pemilih Indonesia.

Adjie mengatakan, Ganjar, Anies, dan Ridwan Kamil menggunakan media sosial untuk menunjukkan apa saja yang mereka lakukan sebagai kepala daerah. "Ini membuat tokoh-tokoh tersebut makin dipercakapkan oleh publik," ujar Adjie.

Persoalan media sosial ini juga yang ditengarai membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kena tegur PDI Perjuangan, termasuk diduga disindir oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan bahwa pemimpin harusnya bukan di media sosial, melainkan turun ke lapangan.

Adjie justru menilai pernyataan Puan itu tak relevan dalam konteks politik hari ini. Menurut Adjie, di era ini, masyarakat bisa mengetahui kinerja pemimpin termasuk dari media sosial mereka.

Adjie berujar, Puan pun perlu memanfaatkan kanal media sosial jika dirinya benar-benar ingin maju sebagai kandidat di Pilpres 2024. Ia berpendapat kinerja Puan sejauh ini belum terlalu dikenal publik, baik sebagai bekas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan maupun Ketua DPR.

"Mbak Puan karena tidak terlalu baik mengkomunikasikan apa yang dia kerjakan, publik tidak punya rekaman yang baik terhadap sosok beliau, baik ketika beliau menjabat Menko maupun Ketua DPR," kata Adjie.

Menurut Arya Fernandes, pengaruh media sosial terhadap elektabilitas memang perlu diteliti lebih lanjut. Sebab kata dia, di ruang virtual itu publik biasanya sudah kadung memiliki preferensi dan fanatisme masing-masing.

Namun, Arya tak menampik media sosial ini tetap akan berpengaruh mengingat kian tingginya akses publik terhadapnya.

"Yang jelas tiap tahun terjadi peningkatan akses publik terutama untuk milenial di medsos, itu juga akan mempengaruhi keterpilihan kandidat yang punya eksposur," ucap Arya.

Berita terkait

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

15 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

1 hari lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

1 hari lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

1 hari lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

1 hari lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

2 hari lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

2 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

2 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

2 hari lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya