Puan Maharani Disebut Perempuan Paling Potensial Maju Pilpres, Alasannya?

Sabtu, 5 Juni 2021 09:01 WIB

Puan Maharani, merupakan perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI, Puan menjadi Ketua DPR RI Periode 2019 - 2024. Anak Ketua Umum PDIP ini memiliki harta kekayaan Rp 363.790.695.900. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai Puan Maharani merupakan tokoh perempuan yang paling potensial untuk maju sebagai calon presiden di 2024. Ia berpendapat belum ada sosok perempuan lain yang memiliki kans sebesar Puan untuk bertanding di pemilihan presiden.

"Yang potensial saat ini ya Mbak Puan," kata Arya kepada Tempo, Selasa, 1 Juni 2021.

Arya mengatakan ada dua indikator untuk mengukur tingkat potensi seseorang menjadi calon presiden. Pertama, adanya dukungan dari partai. Kedua, memiliki elektabilitas di atas 5 persen.

Arya menilai seseorang bisa dianggap berpotensi menjadi calon presiden jika mempunyai satu dari dua syarat tersebut. "Paling tidak satu dari dua syarat itu. Kalau dia tidak memenuhi dua syarat itu ya dia tidak potensial," ujarnya.

Menurut Arya, ada tiga alasan Puan memiliki kans besar untuk menjadi calon presiden. Pertama, keberadaan partai yang siap mendukungnya. PDIP memiliki 128 kursi di DPR sehingga bisa mengusung calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Advertising
Advertising

Kedua, lanjut Arya, penetapan calon presiden di internal PDIP relatif lebih mudah ketimbang partai lain karena menjadi kewenangan penuh ketua umum partai, yakni Megawati Soekarnoputri, yang juga ibunda Puan. Ketiga, Arya berujar, Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan pun hingga saat ini belum mengajukan nama calon lain.

"DPP partai sampai saat ini belum ada suara-suara berbeda. Dari sisi itu, belum ada nama selain Puan," ucap Arya.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menyampaikan pendapat senada. Adjie mengatakan memang ada sejumlah nama sosok perempuan yang muncul di survei capres 2024. Misalnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

"Secara peluang, dari nama-nama itu Mbak Puan masih lebih punya potensi karena melihat pertimbangan partai politik, beliau punya partai," kata Adjie.

Kendati begitu, Adjie mengatakan elektabilitas semua tokoh perempuan yang ada belum signifikan untuk menjadi calon presiden, termasuk Puan. Dalam survei Charta Politika 20-24 Maret 2021, elektabilitas Puan tercatata sebesar 1,2 persen dari hasil simulasi 12 nama. Adapun dalam simulasi 17 nama survei Indikator Politik Indonesia periode 13-17 April 2021, elektabilitas Puan sebesar 2,9 persen.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto mengatakan elektabilitas Puan Maharani belum tinggi lantaran belum bergerak dan berkeliling ke daerah. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini beralasan, hingga saat ini belum ada satu pun restu dari Megawati Soekarnoputeri ihwal siapa yang bakal maju di Pilpres 2024.

Berita terkait

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

2 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

11 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

12 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

13 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

16 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

17 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

19 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

22 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

23 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

1 hari lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya