Satgas: Tren Kenaikan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran Sudah Terlihat

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 26 Mei 2021 10:10 WIB

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito berbicara dalam sebuah konferensi pers, Jakarta, Kamis (29/10/2020). (ANTARA/Katriana)

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah dan rumah sakit di daerah segera mengantisipasi perkembangan pandemi Covid-19 pasca periode libur lebaran, karena dampak akibat meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur hari raya Idul Fitri sudah terlihat pada minggu kedua pasca lebaran.

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito memaparkan bahwa dampak tersebut sudah terlihat dalam data perkembangan penanganan mingguan per 23 Mei 2021. Dampak tersebut, menunjukkan kenaikan pada jumlah kasus positif, kasus kematian dan penurunan kesembuhan. Melihat berdasarkan daerahnya, adalah daerah yang menjadi tujuan mudik dan arus balik saat libur lebaran.

"Ini menandakan, belum mencapai minggu kedua saja kasus sudah menunjukkan peningkatan signifikan, bahkan kasus kematian juga mengalami kenaikan. Ini adalah alarm bagi kita semua," ujar Wiku dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 Mei 2021.

Berdasarkan data, pada kasus positif kenaikan minggu ini cukup signifikan mencapai angka 36,1 persen. Angka ini dikontribusikan dari lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi. Di antaranya, Jawa Barat naik 2.221 kasus (dari 5.782 jadi 8.003), DKI Jakarta naik 1.240 kasus (dari 3.561 jadi 4.801), Sumatera Barat naik 959 (dari 1.086 jadi 2.045), Jawa Tengah naik 948 kasus (dari 2.739 jadi 3.687) dan Aceh naik 561 kasus (dari 419 jadi 980).

"Dari lima provinsi ini, didominasi daerah tujuan mudik seperti Jawa Barat, Sumatera Barat dan Jawa Tengah serta provinsi tujuan arus balik yaitu DKI Jakarta," tutur Wiku.

Pada kasus kematian, terjadi kenaikan 13,8 persen. Kontribusi tertinggi berasal dari Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Aceh, dan Jawa Tengah. Lima provinsi ini juga didominasi daerah tujuan mudik dan tujuan arus balik. Sementara pada kasus sembuh menurun 2,7 persen.

"Ini baru minggu pertama pasca libur Idul Fitri, bahkan mobilitas masih tinggi. Dan hal ini dapat berdampak pada potensi lebih panjangnya dampak dari periode libur ini sampai pertengahan bulan Juni," kata Wiku.

Untuk itu, pemerintah daerah beserta rumah sakit di daerah diminta meningkatkan kesiapan rumah sakit dan fasilitas karantina terpusat di seluruh wilayah. "Pastikan seluruh sumber daya dan tenaga kesehatan mencukupi, dan terus tingkatkan testing bagi warga yang pulang dari bepergian selama masa mudik lebaran," ujarnya.

Dan bagi masyarakat yang baru pulang dari mudik harus dipantau dan mewajibkan karantina mandiri 5 x 24 jam demi mencegah potensi penularan yang lebih luas.

DEWI NURITA

Baca: Tren Kasus Positif Covid-19 Menurun, Upaya Menahan Lonjakan Tetap Dilakukan

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

16 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

21 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya