Masyarakat Adat Natumingka Minta Bupati Toba Bantu Kembalikan Tanah Adat

Reporter

M Rosseno Aji

Minggu, 23 Mei 2021 21:47 WIB

09-nas-TobaPulpLestari

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat adat Natumingka meminta agar Bupati Toba Poltak Sitorus membantu mengembalikan tanah adat yang diklaim menjadi tanah konsesi PT Toba Pulp Lestari. Permintaan itu disampaikan tetua adat saat Poltak mengunjungi wilayahnya pada 20 Mei 2021.

Hengky Manalu dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Tano Batak mengatakan ada lima tuntutan yang disampaikan kepada bupati. Di antaranya, pengembalian hak tanah adat Natumingka seluas 2.409,7 hektar; jaminan keamanan pada masyarakat agar tidak diganggu saat bekerja di area wilayah adat Natumingka; dan pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2020 di Kabupaten Toba dengan mengakui dan melindungi masyarakat hukum adat. “Verifikasi dan identifikasi masyarakat adat di Kabupaten Toba harus dijalankan,” kata Hengky lewat keterangan tertulis, 21 Mei 2021.

Hengky juga meminta agar proses hukum di kepolisian kepada tiga anggota masyarakat adat dengan tuduhan perusakan dihentikan. Terakhir, masyarakat adat meminta agar sejarah, data sosial dan peta yang membuktikan keberadaan masyarakat adat Natumingka diakui.

Menurut Hengky, Bupati Toba datang menemui masyarakat adat di Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba beberapa hari setelah terjadi bentrok antara masyarakat dengan pekerja PT Toba Pulp Lestari pada 18 Mei 2021. Bentrokan diduga terjadi setelah warga adat berusaha menghadang upaya 400 pekerja menanam bibit eucalyptus di wilayah adat Natumingka yang diklaim masuk wilayah konsesi perusahaan. Akibat bentrokan, belasan warga dikabarkan mengalami luka-luka.

Hengky berujar Bupati Toba Poltak Sitorus datang bersama Wakil Bupati, Sekretaris Daerah dana jajarannya. Lima tuntutan dari warga telah diserahkan dalam pertemuan yang berlangsung tidak lebih dari satu jam itu. Menurut Hengky, masyarakat adat belum puas dengan hasil pertemuan. “Dari hasil diskusi dengan para tetua di Natumingka, mereka beranggapan bahwa kehadiran bupati belum memberi jawaban yang pasti,” kata dia.

Baca Juga: Nasib RUU Masyarakat Adat Dinilai Masih Buram

Berita terkait

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

11 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

16 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

19 hari lalu

Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

Bentrokan antara prajurit TNI dan personel Polri beberapa kali terjadi, terakhir 5 hari usai lebaran bentrok di pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

36 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

38 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

41 hari lalu

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

Ombudsman meminta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) hati-hati dalam pembebasan lahan warga di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

42 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

45 hari lalu

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

Anggota DPR mengingatkan jangan sampai IKN membuat warga setempat jadi seperti masyarakat adat di negara lain yang terpinggirkan.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

45 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

46 hari lalu

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

Dialog, komitmen, dan simpati dari pihak IKN terhadap masyarakat lokal dinilai belum terwujud.

Baca Selengkapnya