Investor Lokal dan Asing Lirik Pulau-Pulau Kecil Terluar

Minggu, 9 Mei 2021 10:15 WIB

Salah satu pulau-pulau kecil terluar.

INFO NASIONAL - Dicaploknya Pulau Sipadan dan Ligitan oleh Malaysia pada 2002 menimbulkan sejarah kelam. Agar tidak terulang kembali, Pemerintah Indonesia menerbitkan Perpres 78 tahun 2005 tentang pengelolaan pulau-pulau kecil terluar (PPKT).

Definisi PPKT adalah pulau dengan luas areal kurang atau sama dengan 2.000 km2 Berdasarkan Perpres 78 Tahun 2005, dari 17.504 pulau di Indonesia terdapat 92 PPKT, terdiri dari 61 pulau tidak berpenduduk dan 31 pulau berpenduduk.

Satu dasawarsa kemudian, ada perubahan jumlah dan pulau yang dikategorikan sebagai PPKT. Lewat Keppres No 6 Tahun 2017 ditetapkan 111 PPKT, terdiri dari 69 pulau tidak berpenduduk dan 42 pulau berpenduduk.

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten, penduduk di PPKT awal semester I Tahun 2020 mencapai 1.979.922 jiwa. Mereka tentunya membutuhkan air minum, air bersih, listrik, telekomunikasi, layanan transportasi tol laut maupun pesawat udara, konektivitas jalan dan jembatan, serta rasa aman.

Lima tahun setelah diundangkannya Perpres 78/2005, keterbatasan pembangunan di PPKT belum beranjak. Upaya pemerintah melalui penerbitan PP 62 Tahun 2010 tentang pemanfaatan PPKT telah mendorong kementrian dan lembaga mengalokasikan program dan kegiatan infrastruktur di PPKT. Di antaranya pembangunan listrik tenaga surya (PLTS), desalinasi air laut, jalan setapak, kapal dan alat tangkap ikan skala kecil, perahu wisata, jeti apung, pondok wisata, tracking mangrove, bantuan peralatan selam, karamba jaring apung, maupun bantuan produktif lainnya

Advertising
Advertising

Akselerasi pembangunan pada 13 PPKT telah diwujudkan dalam waktu dua tahun, di antaranya pembangunan bandara, pos Angkatan Laut, dermaga, break water, jalan lingkar, pelelangan ikan, PLTD, permukiman, fasilitas pelabuhan, kapal angkut, dan pembangunan BTS (Kemendagri, 2016).

Pembangunan infrastruktur yang cepat dan dalam periode singkat,mendorong para investor baik swasta nasional maupun PMA melirik beranda depan Indonesia yang berbatasan langsung dengan pusat pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara, seperti Singapura dan Malaysia.

Memasuki tahun 2017, pemerintah melakukan kerja sama pemanfaatan PPKT secara terintegrasi, di antaranya sertifikasi lahan, melakukan penyusunan rencana zonasi, dan pembangunan infrastruktur dan pusat pertumbuhan baru,yang melibatkan pembiayaan pihak swasta dan APBN.

Sampai saat ini, seluruh PPKT tidak berpenduduk (69 pulau) dalam proses sertifikasi, diantaranya 42 pulau telah disertifikatkan, dan 16 pulau sedang dimohonkan kepada kantor pertanahan di Kabupaten/Kota.

Adapun 11 pulau lagi akan dilakukan proses sertifikasi yang pada tahun 2022. Sedangkan pada 42 PPKT berpenduduk, diantaranya 27 pulau merupakan kawasan hutan, sehingga pensertifikatannya perlu dikoordinasikan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sedangkan, 15 pulau lainnya tidak dapat disertifikatkan.

Penyusun rencana zonasi kawasan strategis nasional tertentu (KSNT) pada 12 pulau ditetapkan melalui peraturan menteri, sedangkan 45 pulau lainnya belum ditetapkan. Pasca UU Cipta Kerja No 11 tahun 2020, rencana zonasi KSNT pada 54 pulau lainnya, diintegrasikan dengan rencana tata ruang kawasan strategis nasional (RTR KSN) perbatasan yang ditetapkan melalui peraturan presiden.

Berkat dokumen perencanaan dan peraturan perundang-undangan, investasi swasta masuk ke PPKT. Seperti pembangunan oil storage di pulau Nipa, Kota Batam dengan investasi mencapai Rp 3,72 Triliun. Selain itu pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) pada 10 pulau terluar dan kawasan perbatasan, di antaranya di Pulau Senua Kabupaten Natuna, pulau Morotai Kabupaten Kepulauan Morotai, dan Pulau Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud. Semua investasi itu signifikan memacu pertumbuhan ekonomi melalui APBN mencapai Rp 620,4 miliar.

Jika pemerintah konsisten dan memiliki komitmen tinggi, investasi berbagai sektor swasta akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat PPKT dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus sebagai garda terdepan pertahanan dan keamanan negara.(*)

Ditulis oleh:

Rido Miduk Sugandi Batubara

Ahli Madya Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir (PELP),

Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL),

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

Berita terkait

Andika Hazrumy akan Perbanyak Ruang Terbuka Hijau

12 jam lalu

Andika Hazrumy akan Perbanyak Ruang Terbuka Hijau

Menurut Andika keberadaan RTH sangat penting dalam menjaga lingkungan dan kesehatan mental masyarakat.

Baca Selengkapnya

Airin-Ade Siapkan Program Transformasi Hijau

12 jam lalu

Airin-Ade Siapkan Program Transformasi Hijau

Transformasi hijau akan sejalan dengan sektor pariwisata.

Baca Selengkapnya

Bazar UMKM BRILiaN Bukti Nyata Komitmen Pendampingan BRI

12 jam lalu

Bazar UMKM BRILiaN Bukti Nyata Komitmen Pendampingan BRI

BRI terus mendorong para pelaku usaha mikro untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi guna meningkatkan daya saing produk lokal.

Baca Selengkapnya

UMKM Ubi Jalar dari Kubu Raya Rasakan Dampak Positif Pendampingan BRI

12 jam lalu

UMKM Ubi Jalar dari Kubu Raya Rasakan Dampak Positif Pendampingan BRI

Keripik Ubi Jalar dari Kubu Raya merupakan inovasi lokal yang memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Umumkan Pemenang Badai Emas Periode II 2024

13 jam lalu

Pegadaian Umumkan Pemenang Badai Emas Periode II 2024

Pegadaian kembali mengundi pemenang Badai Emas Periode II yang berlangsung di The Gade Tower Jakarta, pada Rabu, 23 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

Waspada dan Cermat, Agen BRILink ini Berhasil Cegah Penipuan Tarik Tunai

18 jam lalu

Waspada dan Cermat, Agen BRILink ini Berhasil Cegah Penipuan Tarik Tunai

Bazaar UMKM BRILiaN Kembali Digelar

20 jam lalu

Bazaar UMKM BRILiaN Kembali Digelar

BRI kembali menggelar Bazaar UMKM BRILiaN di Area Taman BRI, Jakarta pada Jumat 18 oktober 2024. Kegiatan ini menjadi bentuk insiatif yang terus dilakukan BRI dalam memberikan pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM.

Baca Selengkapnya

BRI Lakukan Literasi dan Inklusi Keuangan di Bazaar UMKM BRILiaN

20 jam lalu

BRI Lakukan Literasi dan Inklusi Keuangan di Bazaar UMKM BRILiaN

Tak hanya menjadi ajang perluasan pasar dan promosi produk, Bazaar UMKM BRILiaN juga berperan sebagai wadah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan para pelaku UMKM.

Baca Selengkapnya

Tari Andun: Warisan Budaya Bengkulu Selatan yang Perlu Dilestarikan

20 jam lalu

Tari Andun: Warisan Budaya Bengkulu Selatan yang Perlu Dilestarikan

Tari Andun, warisan budaya Bengkulu Selatan yang berasal suku Serawai. Tarian ini ditampilkan dalam berbagai acara dengan iringan kolintang dan rebana.

Baca Selengkapnya

Pantai Pasar Bawah, Surga Tersembunyi di Bengkulu Selatan

20 jam lalu

Pantai Pasar Bawah, Surga Tersembunyi di Bengkulu Selatan

Pantai Pasar Bawah di Bengkulu Selatan menawarkan pemandangan indah, lengkap dengan kekayaan kuliner lokal. Pengunjung juga dapat membeli ikan murah di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Baca Selengkapnya