Bangun Tempo Interaktif, Toriq Hadad Bermodal 5 Mahasiswa dan 2 Wartawati

Reporter

Egi Adyatama

Sabtu, 8 Mei 2021 13:16 WIB

Toriq Hadad. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk Toriq Hadad, meninggal pada Sabtu, 8 Mei 2021, di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Bermula dari jurnalis di Majalah Tempo, Toriq ikut membangun Tempo sebelum pembredelan pada 1994, hingga akhirnya dapat terbit kembali pada 1998.

Di masa pembredelan itu, Toriq bersama Yusril Djalinus (alm) dan sejumlah wartawan, membangun web berita berbahasa Indonesia pertama, Tempo Interaktif. Tempo Interaktif merupakan cikal bakal dari Tempo.co yang hadir hingga saat ini.

Berdirinya Tempo Interaktif tak terlepas dari pembredelan Majalah Tempo pada 1994 oleh pemerintahan Presiden Soeharto. Media ini menjadi sarana perjuangan atas kebebasan pers setelah Orde Baru menutup Tempo.

Mengutip tulisan dari Edisi Khusus: Kecap Dapur Majalah Tempo edisi Oktober 2008, di gedung tempat kursus bahasa Inggris di Jalan Proklamasi 72, Jakarta Pusat, Toriq menghimpun pasukan yang terdiri atas lima mahasiswa dan dua wartawati. Jurnalis Bernas Yogyakarta, Purwani Diyah Prabandari, dan satu lagi adalah Hani Pudjiarti, wartawati Detik, yang medianya ikut ditutup.

Belakangan Bambang Bujono, Wahyu Muryadi, dan desainer grafis Gilang Rahadian alias Ugi bergabung. Selain terbit di dunia maya, Tempo Interaktif diterbitkan cetak, berbentuk jurnal. Untuk praktisnya, Tempo Interaktif terbagi dari satu cerita utama, yang lainnya wawancara.

Advertising
Advertising

"Maklum, kami mempekerjakan mahasiswa," ujar Toriq.

Di bawah nama Tempo Interaktif, Tempo menjadi 'heroik'. Media daring ini menjadi simbol perlawanan terhadap penguasa. Saat itu, media di dunia maya tidak terkena perangkap surat izin, SIUPP. Mahasiswa mengunduh Tempo Interaktif untuk digandakan dan dijual murah. Apalagi tulisan-tulisan di situs tersebut terhitung berani pada masa itu. Misalnya, Tempo Interaktif mempublikasikan wawancara dengan Megawati Soekarnoputri, yang ketika itu masih berada di posisi ”pesakitan” karena disingkirkan dari Partai Demokrasi Indonesia.

Direktur Eksekutif Institut Studi Arus Informasi (ISAI) Irawan Saptono dalam buku The Wars Within karya Janet Steele, mengatakan saat itu, Tempo Interaktif memang tampil sedikit berbeda dengan Majalah Tempo.

Saat itu, Tempo Interaktif menerapkan byline pada beritanya, dan juga mempraktekkan self censorship. Meski begitu, Irawan mengatakan Tempo Interaktif tetap lebih berani ketimbang media lain pada saat itu.

"Pemerintah tahu siapa yang saat itu bekerja bagi Tempo Interaktif. Mereka membiarkannya karena dia ada di internet dan itu merupakan hal yang masih baru di Indonesia," kata Irawan.

Dalam masa empat tahun—dari dibredel hingga Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998—awak Tempo bekerja berserak, dengan prinsip dan harapan masing-masing. Tapi, tetap ada yang di dalam hati yakin bahwa Tempo akan terbit lagi, termasuk di antaranya Toriq Hadad.

"Saya yakin, Tempo bisa terbit lagi bila Soeharto tumbang, tapi entah kapan itu," kata Toriq Hadad ketika itu.

Harapan Toriq terkabul pada 1998. Majalah Tempo kembali terbit. Bahkan, ia sempat menjabat sebagai Pemimpin Redaksi pada periode 2006 hingga 2010. Pada 2017, Toriq terpilih menjadi Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk.

Hingga akhir hayatnya, Toriq terus memperkuat pola konvergensi (cetak, online dan tivi akan menjadi satu kesatuan) di lingkungan Tempo Media Group.

MAJALAH TEMPO

Baca: Kisah Toriq Hadad Liput Pengadaan Kapal dari Jerman yang Berujung Tempo Dibredel

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

3 hari lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

4 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

8 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

8 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

9 hari lalu

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

Tempo menggelar pelatihan jurnalisme konstruktif atau constructive journalism selama tiga hari sejak Ahad, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

14 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

14 hari lalu

Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

Majalah Tempo edisi akhir Oktober 2023 memaparkan sejumlah peran Jokowi cawe-cawe pengusungan putra sulungnya, Gibran sebagai cawapres Prabowo.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

15 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya