Econovation 2021, Menjaring Solusi Inovatif untuk Kebangkitan Indonesia

Selasa, 4 Mei 2021 12:42 WIB

Diskusi online bertajuk "Menjadi Pengusaha Solutif di Era New Normal" yang didukung oleh Econovation 2021 disiarkan secara online melalui kanal youtube tempodotco, Kamis (29/4)

INFO NASIONAL-Pandemi Covid-19 berdampak ke semua aspek menyebabkan perubahan besar di berbagai sektor, termasuk hasil panen, hasil laut, pendidikan, dan kesehatan. Sektor pangan dari hasil panen pertanian dan laut yang sempat menghadapi tantangan jalur distribusi (supply-chain) harus dipastikan agar tidak lagi ada kendala.

Dunia pendidikan juga menghadapi tantangan besar karena proses belajar mengajar telah berubah menjadi pembelajaran jarak jauh. Dampak paling nyata, pandemi Covid-19 menguji ketahanan sistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Ketiga sektor itu yang menjadi perhatian Yayasan EcoNusa dengan memberikan dukungan melalui Econovation 2021. BustarMaitar, CEO Yayasan EcoNusa, mengatakan program Econovation spesifik diluncurkan di masa pandemi Covid-19 ini untuk menantang generasi muda mengembangkan inovasi bisnis. Terutama inovasi yang dapat membantu masyarakat, khususnya masyarakat di pedesaan, pesisir pantai dan sekitar kawasan hutan.

“Tahun lalu kita merasa kebingungan bagaimana merespon Covid-19. Ada masa lockdown, anak tak boleh bersekolah sehingga harus online.Bahkan di kampung-kampung yang sulit sinyal ada yang namanya pohon sinyal, karena hanya di dekat pohon itu yang bias menerima sinyal. Sektor kesehatan juga. Saya juga jalan ke kampung-kampung dan melihat masyarakat struggle menghadapi ini,” kata Bustar dalam diskusi “Menjadi Pengusaha Solutif di Era New Normal” di YouTube Tempo, Kamis, 29 April 2021.

Reyza Ramadhan, Programme Officer FAO Indonesia & Co-Founderof Parti Gastronomi mengatakan, saat ini yang dibutuhkan adalah inovasi regulasi dan implementasi. Banyak inovasi yang bisa digali untuk ketahanan pangan dari hasil pertanian dan perikanan. Misalnya di pertanian, dengan solusi pengadaan pupuk berkesinambungan, mengecek kesehatan tanah/tanaman, memberikan penyuluhan pertanian digital, dan sebagainya.

Advertising
Advertising

“Inovasi regulasi masuk ranah pemerintah. Namun, dalam hal implementasi maka inovasi bisnis harus bisa terkoneksi antara satu dan lainnya, baik ekonomi, bisnis, community, government, dan media,” katanya.

Dalam pandanganDr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra,SpKK (K), permasalahan sector kesehatan terkait ketersediaan tenaga kesehatan dan distribusi obat dan alat kesehatan, khususnya daerah yang sulit terjangkau. Selain itu, edukasi kesehatan oleh Posyandu dan Puskesmas juga perlu melibatkan masyarakat.

“Harus ada sarana yang didukung teknologi komunikasi yang mudah dan murah. Masalah edukasi akan lebih baik jika bisa melalui Artificial Intelligence (AI) atau aplikasi digital pengganti dokter,” ujarnya.

Pembicara diskusilainnya, Riri Muktamar, Founder RM.Synergy& CEO Of Tulus Company menegaskan, diperlukan solusi yang cepat di sektor pendidikan untuk jangka pendek dan menengah.

“Koneksi internet menjadi salah satu tantangan tersendiri, maka butuh inovasi dan solusi cepat dan bisa diduplikasi di tempat lain. Misalnya dengan memadukan pembelajaran jarak jauh dengan pembelajaran tatap muka di wilayah terbuka, bagi daerah-daerah yang sudah diperbolehkan. Tentu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” katanya.

Melalui Econovation 2021, Bustar Maitar yakin bermunculan solusi kreatif untuk membantu masyarakat. Apalagi didukung potensi generasi muda Indonesia yang cerdas dan bisa membuat inovasi. “Adanya inovasi yang solutif pada ketiga sektor itu menjadi cara membangun kembali ekonomi Indonesia yang berkelanjutan,” ujarnya.

Econovation 2021 memfokuskan pengembangan bisnis dalam tiga kategori, yakni Kategori Ketahanan Pangan, Kategori Inovasi Edukasi, dan Kategori Kesehatan Berbasis Komunitas. Inovasi yang beruntung akan mendapatkan kesempatan untuk scale-up bisnisnya melalui program mentoringdan akses kepada para investor.

Untuk berpartisipasi dalam Econovation 2021, peserta dapat mengirimkan maksimal dua proposal bisnis sesuai kategori yang ditetapkan. Periode pendaftaran dibuka hingga 31 Mei 2021. Informasi selengkapnya dapat dilihat di https://www.econusa.id/econovation. (*)

Berita terkait

Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

15 jam lalu

Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

Polri menyatakan 600 personel itu nantinya akan menyiapkan dan membantu ketahanan pangan dan pemenuhan makan bergizi gratis.

Baca Selengkapnya

Menteri PU Sebut Pembangunan Bendungan Bisa Dorong Penggunaan Energi Hijau

4 hari lalu

Menteri PU Sebut Pembangunan Bendungan Bisa Dorong Penggunaan Energi Hijau

Selain memperkuat ketahanan pangan, pembangunan bendungan baru dinilai dapat meningkatkan penggunaan energi hijau yang lebih ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

5 hari lalu

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

Sosialisasi rekrutmen personel ketahanan pangan Polri dilakukan November dan mulai dibuka pendaftaran pada Desember.

Baca Selengkapnya

Lima Anak Muda Peraih Astra SATU Indonesia Award 2024

5 hari lalu

Lima Anak Muda Peraih Astra SATU Indonesia Award 2024

Astra kembali memberikan apresiasi penghargaan kepada anak muda yang berprestasi dan berinovasi untuk bangsa dan daerahnya melalui Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award ke-15 2024

Baca Selengkapnya

Inovasi Kamera Ini Memungkinkan Manusia Melihat Dunia Lewat Mata Hewan

8 hari lalu

Inovasi Kamera Ini Memungkinkan Manusia Melihat Dunia Lewat Mata Hewan

Peneliti mengembangkan teknologi kamera yang memungkinkan manusia melihat warna dunia sebagaimana hewan melihatnya.

Baca Selengkapnya

Bos BNI Optimistis Program Hilirisasi dan Ketahanan Pangan Membuat Sektor Perbankan Tumbuh

10 hari lalu

Bos BNI Optimistis Program Hilirisasi dan Ketahanan Pangan Membuat Sektor Perbankan Tumbuh

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bisa mendorong pertumbuhan sektor perbankan.

Baca Selengkapnya

Keyakinan Prabowo Bisa Wujudkan Swasembada Pangan dalam 4 hingga 5 Tahun, Kok Bisa?

11 hari lalu

Keyakinan Prabowo Bisa Wujudkan Swasembada Pangan dalam 4 hingga 5 Tahun, Kok Bisa?

Presiden RI periode 2024-2019, Prabowo Subianto optimistis indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan dalam kurun waktu 4 hingga 5 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Presiden Prabowo Targetkan Indonesia Mampu Swasembada Pangan 4-5 Tahun ke Depan

14 hari lalu

Presiden Prabowo Targetkan Indonesia Mampu Swasembada Pangan 4-5 Tahun ke Depan

Presiden Prabowo menargetkan Indonesia sanggup memproduksi kebutuhan pangannya sendiri atau swasembada pangan, dalam 4 sampai 5 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Radiapoh Sinaga: Kolaborasi dan Inovasi yang Membuat Simalungun Berkembang

14 hari lalu

Radiapoh Sinaga: Kolaborasi dan Inovasi yang Membuat Simalungun Berkembang

Simalungun mampu melahirkan kisah gemilang dalam dekade saat ini, terutama dalam pengembangan pembangunan dan peningkatan roda perekonomian wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

15 hari lalu

Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

Kepala BRIN berharap Presiden Prabowo akan memperkuat iptek, riset, dan inovasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya