Pengungsi Gempa Malang Butuh Makanan Siap Santap
Reporter
Eko Widianto (Kontributor)
Editor
Syailendra Persada
Minggu, 11 April 2021 09:41 WIB
TEMPO.CO, Malang - Warga korban gempa Malang membutuhkan bantuan makanan siap santap. “Butuh makanan, dan susu,” kata Umbar Iswahyuti, warga Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Ahad, 11 April 2021.
Umbar, bersama dua anaknya mengungsi, ke rumah tetangga. Lantaran gempa dengan magnitudo 6,1 Skala Richter (SR) Sabtu, 10 April 2021, rumahnya rusak. Ia mengaku khawatir, jika tinggal di rumah berbahaya setelah ada gempa susulan.
Bahkan, salah satu rumah tetangganya ambruk rata dengan tanah. Bangunan tak tersisa, sebuah sepeda motor tertimpa bangunan rumah. Beruntung, anggota keluarganya berhasil menyelamatkan diri. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Di Majangtengah sebanyak 120 rumah rusak. Terdiri atas tujuh rumah ambruk, rusak total. Sedangkan 16 rumah rusak sedang, atap rumah rusak. Sisanya rusak ringan. Sebanyak 25 keluarga mengungsi di rumah tetangga dan mendirikan tenda pengusian.
Hingga kini, kata dia, belum ada bantuan yang diterima korban gempa. Sebuah dapur umum didirikan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Dapur umum didirikan untuk memenuhi kebutuhan korban gempa.
Pelaksana tugas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menjelaskan sampia pukul 22.00 WIB, 11 April 2021 korban meninggal 3 orang. Sedangkan sebanyak delapan orang terluka. “Pemerintah Kabupaten Malang menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi,” kata Sadono.
Sebanyak 355 rumah rumah rusak ringan, 80 rumah rusak sedang, dan 27 rumah rusak berat. Selain itu, sebanyak 26 rumah ibadah rusak dan 6 unit fasilitas umum rusak. Serta 14 unit sekolah rusak, dan delapan unit fasilitas kesehatan rusak yang tersebar di 21 Kecamatan. Korban gempa malang membutuhkan terpal untuk tenda pengungsian dan makanan.
Baca juga: PLN Pulihkan Gangguan Listrik Akibat Gempa Malang