Survei Kinerja Jokowi dan Ma'ruf saat Pandemi, IPO: Ada Kejomplangan

Reporter

Friski Riana

Sabtu, 10 April 2021 11:09 WIB

Presiden Joko Widodo melihat foto Alm. Mr. Sutan Muhammad Amin Nasution, tokoh dari Provinsi Sumatera Utara di Istana Negara, Jakarta, 10 November 2020. Sebanyak enam orang tokoh memperoleh penganugerahan tersebut atas jasa mereka dalam perjuangan di berbagai bidang untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Foto/Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Survei nasional Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan ada kejomplangan penilaian responden terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di masa pandemi Covid-19.

"Dari kebijakan presiden atau respons terkait kepuasan kerja Presiden dan Wakil Presiden terjadi hal yang tidak berubah dari survei terdahulu, yaitu terjadi jomplang," kata Dedi dalam diskusi Polemik, Sabtu, 10 April 2021.

Survei yang melibatkan 1.200 responden itu menunjukkan kepuasan terhadap kerja Presiden Jokowi sebesar 56 persen di masa pandemi Covid-19. "Hanya 37 persen yang menyatakan tidak puas," katanya.

Di bidang sosial, responden yang puas dengan kinerja Jokowi ada 58 persen. Di bidang ekonomi 55 persen, dan politik hukum sebesar 43 persen. "Lebih besar yang menyatakan tidak puas, yaitu 49 persen," ujarnya.

Adapun survei tentang kinerja Wapres Ma'ruf Amin menunjukkan hanya 36 persen responden yang puas, sedangkan 51 persen menyatakan tidak puas.

Advertising
Advertising

Di bidang sosial, masyarakat yang puas dengan kerja Ma'ruf Amin hanya 40 persen. Di bidang ekonomi 29 persen, dan politik hukum hanya 38 persen.

Dari survei tersebut, Dedi menilai bahwa kerja kolektif antara Jokowi dan Ma'ruf Amin tidak terlihat di masyarakat. "Orang hanya melihat Presiden Jokowi kerja tidak melibatkan Wapres, begitu juga Wapres mungkin bekerja tidak berani menunjukkan ke publik sehingga tidak diketahui," kata dia.

Survei IPO melibatkan 1.200 responden pada periode 10-22 Maret 2021.
Metode survei yang dipakai ialah multistage random sampling atau teknik pengambilan sampel bertingkat. Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1200 responden yang tersebar proporsional secara nasional.

Dengan teknik tersebut memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15 persen dari total populasi sample.

Baca juga: Ada Konsekuensi Reshuffle di Balik Keputusan Jokowi Melebur Kemenristek

FRISKI RIANA

Berita terkait

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

34 menit lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

5 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

6 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

6 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

6 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

11 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

11 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

12 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

12 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya