Survei SMRC: Kondisi Politik hingga Penegakkan Hukum Memburuk Selama Pandemi

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Jumat, 2 April 2021 11:02 WIB

Para pelaku UMKM bersiap untuk diberikan vaksin COVID-19 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis, 1 April 2021. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengatakan selama setahun pandemi Covid-19 berlangsung, situasi politik, keamanan, dan penegakan hukum di Indonesia memburuk. Hal ini mereka simpulkan dari survei yang dilakukan pada 28 Februari hingga 8 Maret 2021 lalu.

Dalam survei Maret 2021, warga yang menilai kondisi politik nasional baik/sangat baik sekitar 30 persen, yang menilai sedang 39 persen , yang menilai buruk/sangat buruk 24 persen, dan 8 persen tidak menjawab.

"Yang menilai baik atau sangat baik selama setahun Covid-19 lebih rendah dari sebelum masa Covid-19. Covid-19 membuat warga menilai kondisi politik secara umum menjadi kurang baik atau lebih buruk," kata hasil temuan tersebut, dikutip dari SMRC, Jumat, 2 April 2021.

Pada masa sebelum Covid-19, tepatnya September 2019, survei menunjukkan warga yang menilai politik berjalan baik atau sangat baik 41 persen. Pada Oktober 2020, angkanya turun menjadi 28 persen, dan pada Maret 2021 tidak berubah secara berarti, menjadi
30 persen.

Untuk kategori keamanan, survei menunjukkan warga yang menilai kondisi keamanan baik/sangat baik sekitar 59 persen. Angka ini sempat memburuk pada Oktober 2020 dan hanya mencapai 53 persen. SMRC menyebut pandemi Covid-19 membuat penilaian masyarakat negatif terhadap kondisi keamanan secara umum.

Adapun untuk aspek penegakan hukum, SMRC menyebut survei menunjukkan warga yang menilai kondisi penegakan hukum baik/sangat baik, masih dominan, yakni sekitar 46.3 persen. Warga yang menilai sedang 31.7 persen, dan yang menilai buruk/sangat buruk 19,4 persen. 2,6 persen lainnya tidak menjawab.

"Kondisi penegakan hukum pada masa Covid-19 juga cenderung menurun, tapi setelah 1 tahun mulai pulih ke posisi seperti sebelum Covid-19. Secara umum, penilaian atas kondisi politik, keamanan, dan penegakan hukum cenderung memburuk pada setahun wabah Covid-19," kata SMRC.

SMRC mengatakan populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Sebanyak 1.220 responden dipilih secara random (multistage random sampling). Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.064 atau 87 persen. Sebanyak 1064 responden ini yang dianalisis.

"Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar plus-minus 3,07 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling)," kata SMRC.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

16 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

22 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

1 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

2 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya