AHY Sebut Isu Hambalang Tak Relevan Diangkat Lagi Secara Politik

Senin, 29 Maret 2021 19:35 WIB

Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat, 5 Maret 2021. AHY mengatakan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara ilegal dan juga inkonstitusional. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan isu korupsi proyek Hambalang tak relevan diangkat lagi saat ini. Ia menanggapi pernyataan kubu Kongres Luar Biasa Partai Demokrat Deli Serdang di bawah kepemimpinan Moeldoko yang belakangan mengungkit isu tersebut.

"Permasalahan penegakan hukum yang sudah selesai itu sangat tidak relevan kalau diangkat-angkat lagi, apalagi secara politik," kata AHY dalam konferensi pers, Senin, 29 Maret 2021.

AHY mengatakan sudah ada penegakan hukum terkait kasus yang menyangkut Demokrat di masa lalu. Dia menyebut sejumlah oknum kader Demokrat pun telah mendapatkan sanksi hukum.

Menurut AHY, proses hukum tersebut berlangsung kredibel. Meski kepala pemerintahan ketika itu berasal dari Demokrat, kata dia, proses penegakan hukum dihormati dan tak diintervensi.

AHY pun berujar justru pada tujuh tahun terakhir ini Demokrat terus melakukan konsolidasi dan pembenahan internal, termasuk pencegahan atau penyimpangan atau pelanggaran hukum.

Advertising
Advertising

"Tindakan konsolidasi dan pembenahan ini, yang kami jalankan secara serius, telah menunjukkan hasil yang nyata," ujar AHY.

AHY menilai pernyataan kubu Moeldoko terkait kasus Hambalang itu mendiskreditkan partainya, tak memiliki kebenaran dan tidak akurat, serta tak berkaitan dengan gerakan pengambilalihan partai. Dia mengatakan justru masyarakat kini menaruh perhatian pada gerakan KLB Deli Serdang yang disebutnya tak bisa dipertanggungjawabkan oleh para penggagas.

"Ada upaya dari kubu KSP Moeldoko untuk mendegradasi Partai Demokrat dengan mengangkat isu Hambalang, setelah kubu KSP Moeldoko tidak mampu menunjukkan legalitas penyelenggaraan KLB, yang nyata-nyata adalah perbuatan melawan hukum," ucapnya.

Kubu Moeldoko sebelumnya mengungkit kembali kasus Hambalang yang terjadi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Ketua Majelis Tinggi Demokrat yang juga ayah AHY. Salah satu pendukung KLB, Max Sopacua, bahkan menyinggung putra sulung SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang dinilai tak tersentuh hukum meski namanya pernah turut disebut oleh sejumlah saksi.

Max pun meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengusut kembali kasus Hambalang hingga tuntas. Adapun Pelaksana tugas juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan lembaganya tak akan terpengaruh pusaran politik dalam menangani perkara.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: AHY Desak Moeldoko Jelaskan Maksud Tarikan Ideologis di Demokrat

Berita terkait

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

35 menit lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

8 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

17 jam lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

20 jam lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

20 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

21 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

22 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

23 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya